'Game of Thrones' Jadi Contekan Pidato Termasyhur Tom Lembong buat Jokowi, Seperti Apa Isinya?

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 13:46 WIB
'Game of Thrones' Jadi Contekan Pidato Termasyhur Tom Lembong buat Jokowi, Seperti Apa Isinya?
Kolase Presiden Jokowi dan Tom Lembong, [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Thomas Lembong atau Tom Lembong disebut berkali-kali dalam debat cawapres pada Minggu (21/1/2024) malam. Adapun cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, yang terus menyebut nama Tom Lembong untuk menyerang salah satu lawannya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Sebagai informasi, Tom Lembong memutuskan untuk mendukung paslon capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Cak Imin. Padahal sosoknya selama ini dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo. Terbukti, Tom Lembong selalu dipercaya Jokowi untuk membuat pidato di berbagai forum internasional.

Salah satu pidato mahakarya Tom Lembong untuk Jokowi adalah 'Winter is Coming' pada 2018 silam. Kala itu, Presiden Jokowi membahas serial 'Game of Thrones' untuk menggambarkan situasi perekonomian dunia dalam acara Plennary Meeting di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Jumat (12/10/2018).

Aksi Jokowi mewanti-wanti dunia terkait krisis ekonomi, lewat tagline 'Winter is Coming' itu pun menuai pujian, baik dari dalam negeri hingga luar negeri. Siapa sangka jika isi pidato itu merupakan buah pikiran dari Tom Lembong.

Baca Juga: Tanggapi Cak Imin, Kenapa Nama Tom Lembong Bolak-balik Disebut Gibran saat Debat?

Berikut ini isi pidato lengkap 'Winter is Coming' yang dibacakan Jokowi:

Pidato Game Of Thrones ala Presiden Jokowi (ANTARA & instagram @jonsnow_gameofthrones)
Pidato Game Of Thrones ala Presiden Jokowi (ANTARA & instagram @jonsnow_gameofthrones)

"Atas nama masyarakat Indonesia, saya menyampaikan terima kasih atas perhatian, dukungan dan bantuan dari saudara-saudara kira dari seluruh penjuru dunia untuk masyarakat NTB dan Sulawesi Tengah yang menjadi korban gempa dan tsunami. Hal ini menunjukkan persaudaraan kita sangat erat, persaudaraan untuk kemanusiaan dan persaudaraan untuk menyelesaikan masalah bersama kita.

Sepuluh tahun yang lalu, kita mengalami Krisis Finansial Global. Berkat langkah-langkah kebijakan moneter dan fiskal yang luar biasa, yang membutuhkan keberanian politik yang besar. Saudara-saudara para pembuat kebijakan telah menyelamatkan dunia dari depresi global yang pada waktu itu sudah di depan mata. Untuk itu, kami menyampaikan selamat atas kesuksesan Saudara-saudara dalam mengatasi Krisis Finansial Global tahun 2008.

Setelah 10 tahun berlalu, kita tetap harus waspada terhadap meningkatnya risiko dan kesiap-siagaan kita dalam mengalami ketidak-pastian global. Seperti yang disampaikan Nyonya Lagarde, terdapat banyak masalah yang membayangi perekonomian dunia. Amerika Serikat menikmati pertumbuhan yang pesat, namun di banyak negara terdapat pertumbuhan yang lemah atau tidak stabil.

Perang Dagang semakin marak dan inovasi teknologi mengakibatkan banyak industri terguncang. Negara-negara yang tengah tumbuh juga sedang mengalami tekanan pasar yang besar. Dengan banyaknya masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa: Winter is Coming.

Baca Juga: Tak Tahu Istilah LFP, Gibran Rakabuming Jadi Ngajari Cak Imin: Lithium Ferro Phosphate Itu..

Hadirin yang berbahagia,

Dalam beberapa dekade terakhir ini, negara ekonomi maju telah mendorong kami, negara ekonomi berkembang untuk 'membuka diri' dan ikut dalam Perdagangan Bebas dan Keuangan Terbuka.

Globalisasi dan keterbukaan ekonomi internasional ini telah memberikan banyak sekali keuntungan, baik bagi negara maju maupun negara berkembang. Berkat kepeduliaan dan bantuan negara ekonomi maju, kami negara-negara berkembang mampu memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi dunia.

Namun, akhir-akhir ini, hubungan antar-negara-negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti 'Game of Thrones'.

Balance of power dan aliansi antar-negara-negara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan. Lemahnya kerja sama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah, seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang.

Hadirin Yang Terhormat,

Dalam serial 'Game of Thrones', sejumlah houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali 'The Iron Throne'. 'Mother of Dragons' menggambarkan siklus kehidupan.

Perebutan kekuasaan antar-para 'Great Houses' itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan, dan setelahnya, House yang lain berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain.

Namun, yang mereka lupa, tatkala para 'Great Houses' sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari Utara. Seorang 'Evil Winter', yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran.

Dengan adanya kekhawatiran ancaman 'Evil Winter' tersebut, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduk di 'Iron Throne'. Yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan 'Evil Winter' agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda, yang menyengsarakan kita semua."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI