Suara.com - Banyak sekali hadits yang menceritakan tentang Isra Miraj, perjalanan Rasulullah SAW menuju langit ketujuh yang dilanjutkan ke Sidratul Muntaha. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT yaitu perintah untuk mendirikan sholat lima waktu.
Isra sendiri adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram di Makkah menuju ke Masjidil Aqsha di Palestina. Sementara Miraj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari bumi menuju ke langit ketujuh, dan kemudian dilanjutkan ke Sidratul Muntaha.
Sidaratul Muntaha ini menjadi akhir perjalanan dari Rasulullah SAW untuk menerima perintah Allah SWT berupa sholat lima waktu dalam sehari semalam. Perintah inilah yang sampai saat ini telah menjadi salah satu ibadah yang wajib dikerjakan umat Islam di dunia.
Hadits Tentang Isra Miraj
Baca Juga: Isra Miraj Memperingati Apa? Ini Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha
Rangkaian dari Isra dan Miraj ini, sama seperti sholat yang terdiri atas tiga bagian yaitu awal, tengah dan akhir. Di bawah ini adalah perjalanan Isra Miraj Nabi Muhammad.
1. Sebelum Nabi Melakukan Isra dan Miraj
Sebelum melakukan perjalanan Isra, Nabi Muhammad diceritakan sempat dibelah dadanya oleh Malaikat Jibril untuk menyucikan hatinya dari keburukan saat ia masih kecil. Namun, peristiwa itu terulang kembali sebelum Nabi Muhammad menjalani Isra dan Miraj.
Hal inilah yang dipercaya sebagai pertanda bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah Swt, yang jauh dari keburukan sehingga ketujuh pintu langit terbuka untuknya.
"Dari Anas bin Malik, bahwasanya Rasulullah SAW didatangi oleh Jibril a.s ketika ia bermain bersama anak-anak (seusianya). Lalu ia diambil, kemudian dibelah dadanya. Dikeluarkan jantung (qolbu, hati), lalu dikeluarkan dari jantung tersebut segumpal darah. Dia (Jibril) berkata: "Ini adalah bagian setan darimu." Kemudian jantungnya dibasuh di bejana emas dengan Air Zam Zam, lalu dikembalikan pada tempat semula. Sementara anak-anak yang tadi datang mengabarkan kepada ibunya, yakni ibu persusuannya. Mereka berkata: "Sesungguhnya Muhammad SAW telah dibunuh." Kemudian mereka mendatanginya dan ia dalam kondisi berubah kulitnya (menjadi pucat). Anas berkata: "Dan sungguh aku pernah melihat bekas pembedahan itu di dadanya." (HR.Muslim)
Baca Juga: Isra Miraj 2024 Tanggal Berapa? Catat Jadwal Liburan Panjang
2. Buraq
Buraq merupakan hewan yang menemani perjalanan Muhammad dengan kecepatannya yang melebihi apa pun seperti kilat.
"...Lalu didatangkan kepadaku bejana emas yang dipenuhi oleh kebijaksanaan dan keimanan. Kemudian aku dibedah dari tenggorokan sampai perut bagian bawah. Lalu perutku dibasuh menggunakan Air Zam Zam, kemudian diisi dengan kebijaksanaan (hikmah) dan keimanan. Dan didatangkan pula kepadaku binatang putih yang lebih kecil dari kuda dan lebih besar dari baghal (peranakan kuda atau keledai), yaitu Buraq...." (HR. Bukhari)
3. Perjalanan Isra
"Abu Hurairah telah berkata: Pada malam beliau di isra`kan, diberikan kepada Rasulullah SAW dua gelas minuman: khamr (minuman keras) dan susu. Ia pun melihat keduanya, lalu mengambil susu. Jibril berkata: "Segala puji bagi Allah yang sudah menunjukmu kepada fitrah. Seandainya dirimu mengambil khamr, niscaya binasalah umatmu." (HR.Bukhari)
Dalam perjalanan Isra, Muhammad SAW juga dipertemukan dengan kelompok malaikat yang berwasiat untuknya dan umat Islam.
"Dia (Anas) berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW: "Tidakkah aku melewati sekelompok malaikat pada malam saat aku diisra'kan kecuali mereka berkata: Wahai Muhammad, perintahkan umatmu berbekam." (HR.Ibnu Majah)
4. Perjalanan Miraj
Pada perjalanan Miraj ini Nabi Muhammad SAW mulai menembus pintu-pintu langit bersama Jibril a.s. Ia juga bertemu dengan para Nabi lainnya di setiap pintu langit.
Rasul menemui 70 ribu malaikat di Baitul Makmur menuju sidratul muntaha, dan ia melihat pula empat sungai.
5. Kewajiban Sholat Fardhu
Setelah Nabi sampai di sidratul muntaha, ia disyariatkan untuk menjalani 50 salat dari Allah. Namun saat bertemu dengan Musa, Nabi disarankan untuk meminta keringanan. Sehingga pada akhirnya sholat fardhu hanya dilakukan sebanyak lima kali dalam sehari semalam.
"Tatkala aku bertemu dengan Musa, ia berkata: "Apa yang engkau bawa?" Begitu aku menjawab: "Dia dijadikan lima", ia (masih) berkata seperti sebelumnya. Maka aku mengatakan: "Aku berserah diri dengan baik", hingga diserukanlah: "Sesungguhnya Aku (Allah) telah menetapkan kewajibanKu serta meringankan hambaKu, dan Aku akan memberikan pahala berupa kebajikan sepuluh kalinya." (HR al-Bukhari)
Kontributor : Rishna Maulina Pratama