Mana yang Paling Jitu, Oplas atau Bukan Oplas? Begini Penjelasan Dokter Estetika

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 19 Januari 2024 | 12:12 WIB
Mana yang Paling Jitu, Oplas atau Bukan Oplas? Begini Penjelasan Dokter Estetika
Ilustrasi operasi plastik dan perawatan estetika non-bedah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operasi plastik alias oplas atau bukan Oplas; bedah plastik atau perawatan estetika non-bedah, menurut dr. Nataliani Mawardi, Dipl. CIBTAC, keduanya memberikan solusi bagi banyak orang yang menginginkan penampilan fisik dan wajah yang lebih baik.

"Baik operasi plastik maupun berbagai perawatan kecantikan bisa menjadi solusi untuk mengatasi tanda-tanda penuaan," jelasnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Operasi plastik, lanjut perempuan yang akrab disapa dr. Nat, menawarkan perubahan yang lebih permanen, seperti facelift, operasi kelopak mata, atau pengencangan leher, sementara perawatan estetika seperti botox, filler, chemical peeling, dan terapi laser memberikan pilihan non-bedah untuk mengurangi kerutan, garis halus, dan memperbaiki tekstur kulit.

Perawatan estetika seringkali menjadi “jembatan” untuk mendapatkan layanan Oplas. Keduanya saling melengkapi!

Baca Juga: Ria Ricis Dituduh Operasi Plastik karena Bentuk Hidung Berubah, Kalau Menurut Hukum Islam Memang Boleh?

Seiring waktu, oplas dirasakan dapat memberikan solusi lebih jauh atas pemenuhan ekspektasi dan kebutuhan masyarakat yang belum sepenuhnya diraih dari perawatan estetika yang sudah ada sebelumnya.

Setiap pendekatan, kata dr. Nat, memiliki pertimbangan tersendiri dalam hal biaya, waktu pemulihan, dan potensi risiko, sehingga begitu penting bagi calon klien untuk cukup mencari tahu dan berkonsultasi dengan profesional guna menemukan opsi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi individu.

"Di dunia yang serba cepat saat ini, pengejaran kecantikan dan penampilan fisik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang, terutama bagi perempuan," terang dr. Nataliani Mawardi.

Talkshow bertajuk "Oplas Or Not Oplas, Keduanya Jadi Solusi Kecantikan Paling Jitu, Kekinian dan Komprehensif" bersama PenggagasNMW Clinic, dr. Nataliani Mawardi, Dipl. CIBTAC bersama pembawa acara TV, pembicara public, Theodorus Daniel, di Jakarta, Kamis (18/1/2024). (Foto: Suara.com/Ririn Indriani)
Talkshow bertajuk "Oplas Or Not Oplas, Keduanya Jadi Solusi Kecantikan Paling Jitu, Kekinian dan Komprehensif" bersama PenggagasNMW Clinic, dr. Nataliani Mawardi, Dipl. CIBTAC bersama pembawa acara TV, pembicara public, Theodorus Daniel, di Jakarta, Kamis (18/1/2024). (Foto: Suara.com/Ririn Indriani)

Selain perawatan estetika, sambung dia, tren bedah plastik kecantikan, seperti kondisi global, di kota-kota besar di Indonesia meningkat seiring dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan penampilan.

Permintaan operasi plastik dan prosedur estetika, kata dr. Nat, melonjak di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bali seiring dengan menjamurnya klinik kecantikan, baik Oplas maupun perawatan estetik non bedah. Keduanya dipandang telah menjadi solusi kecantikan paling jitu, kekinian dan komprehensif.

Baca Juga: Mawar AFI Perlihatkan Wajah Baru yang Masih Bengkak Usai Operasi Plastik, Penampakannya Bikin Netizen Bingung

Lantas, klinik kecantikan yang seperti apa yang paling aman dan memberikan layanan terbaik?

Menjawab pertanyaan tersebut dr. Nat menuturkan bahwa calon pasien disarankan untuk memerhatikan lima poin ini sebelum menjalani operasi plastik alias oplas:

  1. Mencari klinik berpengalaman dengan dokter terkualifikasi
  2. Meninjau portfolio, galeri dan akun media sosial klinik
  3. Mencari ulasan dan testimoni klinik
  4. Berdiskusi dengan teman yang sudah melakukannya
  5. Konsultasi dengan praktisi estetika bereputasi baik.

"Betapa penting sebelum melakukan perawatan estetika dan khususnya bedah plastik, calon pasien dengan bijak mempertimbangkan faktor keamanan dan risiko, serta memilih dokter bedah plastik yang berkualitas dan berpengalaman," jelasnya.

Di sini, lanjut dr. Nat, peran ‘mata’ estetika serta ilmu dan pengalaman estetika dokter. Terapi atau perawatan yang berhasil sebagai dokter adalah menjadi pendengar yang baik itu sudah 60% daripada diagnosis untuk mengetahui secara cermat masalah yang ada dan memberikan solusi paling jitu.

Menjawab kebutuhan ini NMW Clinic yang digagas oleh dr. Nataliani Mawardi berkolaborasi dengan National Hospital Surabaya dan Bali serta Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Jakarta dan dalam setiap prosedur yang dilakukan.

Prosedur bedah minor yang membutuhkan anestesi lokal (seperti blepharoplasty, hair transplant yang kini sedang ramai dicari) dapat dilakukan di kliniknya, sedangkan prosedur bedah mayor yang membutuhkan anestesi total (Misalnya liposuction/sedot lemak) dilakukan di Rumah Sakit yang telah berkolaborasi dengan kliniknya.

Dalam melaksanakan prosedur bedah plastik, baik untuk rekonstruksi maupun mikrovaskular, kliniknya, kata dr. Nat, selalu mempersiapkan tim bedah profesional demi menghadirkan layanan solusi kecantikan terbaik dan aman bagi masyarakat.

Sementara itu, pembawa acara TV, pembicara public dan pasien oplas di NMW Clinic, Theodorus Daniel di kesempatan yang sama berbagi pengalamannya saat menjalani tindakan Rhinoplasty (Oplas hidung).

Ia menuturkan bahwa masa pemulihan (downtime) yang dirasakan sejauh ini sangat nyaman, tidak ada hal-hal yang mengganggu, ditambah dengan pantauan dokter-dokter bedah plastik yang melakukan tindakan secara daring sehingga memudahkan bagi para pasien yang ada di luar kota untuk dapat berkonsultasi terkait pasca tindakan yang dilakukan.

"Keamanan, keselamatan dan kenyamanan pasien begitu diperhatikan. Ini yang mungkin tidak dimiliki oleh semua klinik kecantikan. Kita memang harus pintar dan bijak dalam mencari dan memilihnya,” ujar Theodorus Daniel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI