Penemuan mayat mereka bisa dalam waktu berminggu-minggu bahkan hingga berbulan-bulan, karena mereka terisolasi dari anggota keluarga dan teman.
Hal itu mengakibatkan, orang yang meninggal secara 'godoksa' biasanya ditemukan dalam keadaan sudah membusuk.
Pemerintah Korea Selatan menyampaikan, fenomena ini tengah dilawan oleh pihaknya selama bertahun-tahun karena membuat populasi negara itu menua dengan cepat.
Faktor penyebab fenomena godoksa
Melansir dari CNN, masalah godoksa mendapat perhatian nasional selama dekade terakhir karena jumlah kematian akibat kesepian meningkat.
Faktor-faktor di balik tren tersebut termasuk krisis demografi negara, kesenjangan kesejahteraan sosial, kemiskinan dan isolasi sosial.
Siapa sangka kalau faktor ini menjadi lebih jelas terlihat sejak pandemi Covid-19. Menurut laporan yang dirilis Rabu (21/12/2022), Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korsel mencatat ada 3.378 kematian karena godoksa.
Angka tersebut naik dari 2.412 kematian yang tercatat pada 2017.
Baca Juga: Red Sparks Gilas IBK Altos, Megawati Hangestri Cetak Poin Tertinggi!