Suara.com - Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam catatan sejarah Islam dan terkandung banyak makna di dalamnya. Lantas, apa makna Isra Miraj dalam kehidupan? Berikut ini penjelasannya.
Sebelum mengetahui apa saja makna dari peristiwa Isra Miraj, mari simak terlebih dulu apa itu Isra Miraj. Jadi, Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam semalam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dari bumi ke langit ke-7 (Sidratul Muntaha).
Adapun peristiwa Isra Miraj ini diperingati setiap tanggal 27 Rajab penanggalan Hijriah. Sebagai peristiwa penting dalam Islam, Isra Miraj ini memiliki banyak makna. Untuk selengkapnya, berikut ini makna Isra Miraj dalam kehidupan.
Makna Isra Miraj dalam Kehidupan
Sebagai umat Muslim, penting untuk mengetahui makna Isra Miraj. Adapun makna dari Isra Miraj ini dapat dilihat dari kata Isra dan Miraj, yang mana kedua kata ini memiliki makna dan arti yang berbeda.
Isra sendiri merupakan peristiwa perjalanan Rasulullah SAW pada malam hari dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsa (Palestina). Peristiwa Isra ini pun diabadikan dalam Alquran surat Al Isra ayat I yang bunyi ayatnya sebagai berikut:
"Maha suci Allah, yang telah memberi jalan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah maha mendengar lagi maha melihat." (QS. Al-Isra: 1)
Sedangkan Miraj adalah peristiwa perjalanan Rasulullah SAW dari bumi menuju langit ketujuh kemudian ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian). Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah SWT untuk menjalankan shalat lima waktu.
Mulanya, Rasulullah SAW menerima perintah shalat sebanyak 50 kali dalam sehari. Namun, Nabi Musa mengingatkan Rasulullah SAW bahwa jumlah sholat tersebut terlalu besar sehingga meminta keringanan jumlah sholatnya.
Baca Juga: Isra Miraj Memperingati Apa? Ini Sejarah Perjalanan Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha
Rasulullah SAW kemudian meminta keringanan jumlah sholatnya kepada Allah SWT, hingga akhirnya diperintahkan untuk melaksanakan sholat 5 waktu dalam sehari semalam. Itulah jumlah sholat yang dilaksanakan umat Muslim saat ini.