Harimau di Kebun Binatang Medan Mati, Bobby Nasution Dikritik Asyik Joget Gemoy

Rabu, 17 Januari 2024 | 11:07 WIB
Harimau di Kebun Binatang Medan Mati, Bobby Nasution Dikritik Asyik Joget Gemoy
Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu Kompak Joget Gemoy di Tengah Isu Perselingkuhan (TikTok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi joget Wali Kota Medan Bobby Nasution dan sang istri, Kahiyang Ayu menuai berbagai komentar. Pasalnya aksi joget itu bertepatan dengan pemberitaan kondisi miris harimau di Kebun Binatang Medan.

Diketahui bahwa tiga ekor harimau di Kebun Binatang Medan dikabarkan mati dalam dua bulan saja. Kematian para harimau dan sekaratnya binatang lain disebabkan karena minimnya dana di Kebun Binatang tersebut.

Kondisi memprihatinkan di kebun binatang membuat banyak warga kecewa dengan kepemimpinan Bobby sebagai Wali Kota Medan. Hal ini juga disampaikan akun X @jellypastaa yang membandingkan kondisi harimau di kebun binatang dan aksi joger Bobby.

"Tiap pinggul Bobby goyang, harimau di medan zoo mati satu," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Prabowo: Di Jakarta Saya Dapat Nilai 11 dari 100, Tapi di Medan Saya Yakin Dapat 99 dari 100

Diketahui bahwa Bobby dan Kahiyang melakukan joget gemoy di akun TikTok resminya.

Cuian akun @jellypastaa sonyak mengundang berbagai respons dari warganet.

Sindiran pada Bobby (X)
Sindiran pada Bobby (X)

"Sumpah sakit banget lihat harimau Medan Zoo begini bang," komentar warganet.

"Walaupun mereka hewan, mereka teta mahluk hidup, dosa loh elu uda ngandangin mereka malah gak disejahterakan, masuknya animal abuse," imbuh warganet lain.

"Medan zoo memang udah harusnya gausa beroperasi lagi, dari luar macam bukan kebun binatang malah kek rawa-rawa kutengok," tulis warganet di kolom komentar.

Baca Juga: Tiba di Medan, Prabowo Disambut Antusias Ribuan Masyarakat

"Harimau di kebun binatang mati. Gajah di hutan dibunuh. Monyet liar diperjualbelikan. Anjing dikonsumsi dagingnya. Hutan digunduli. Laut dikotori. Walikota dan capres joget gemoy. Spanduk, baliho, dan banner kampanye dicetak tiada henti. Gaji guru honorer kurang layak. Ironi," timpal lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI