Suara.com - Masih berkarya di usia 78 tahun Desainer kondang Agnes Linggar Budhisurya meluncurkan koleksi rancangan terbaru Garden of GAIA yang menjadikan kain sutra sebagai komponen utamanya.
Menariknya, peluncuran koleksi ini bukan hanya sekadar memperkenalkan rancangan tapi juga dalam rangka memberikan dukungan misi Rumah Sakit Apung DoctorShare, untuk mengobati masyarakat menengah ke bawah yang saat ini berfokus pada bayi lahir pengkor.
Tidak kurang dari 36 busana bakal dipersembahkan Agnes yang seluruhnya terinspirasi dari Rahim Ibu Bumi, yaitu Sun Flower yang menggambarkan kehangatan dan kekuatan, Airmata Pengantin yang merefleksikan kelembutan dan kemurnian, Hortensia dengan keindahan kompleksitasnya, Monstera yang menonjolkan keunikan, Wijaya Kusuma yang langka dan penuh misteri, 'Lotus' yang elegan, Kadaka Papua yang eksotis, dan Anggrek Bulan yang mempesona.
Selain ditunjukan dalam fashion show, rancangan ini juga ditampilkan dalan sebuah pameran berupa kain sutra yang dilukis langsung oleh Agnes di lantai 6 Sarinah, Jakarta pada 16 hingga 18 Januari 2024.
Baca Juga: April Jasmine Geluti 2 Bisnis Ini, Enggak Cuma Andalkan Nafkah dari Ustaz Solmed
Menurut Agnes, setiap rancangan ini tidak hanya menampilkan estetika dan keanggunan, tetapi juga menggambarkan cerita dan filosofi yang terkait dengan masing-masing elemen alam tersebut. Melalui sentuhan artistiknya, Agnes membawa pesan tentang kekuatan, kelembutan, keunikan, dan keindahan yang berakar dari Ibu Bumi.
"Kami berharap 'Garden of GAIA' akan menjadi lebih dari sekadar peragaan karya, namun juga sebagai simbol kepedulian dan kontribusi kita semua terhadap sesama," kata Agnes di Sarinah, Selasa (16/1/2024).
Adapun koleksi yang ditampilkan Agnes di dominasi warna hijau selaiknya sebuah taman Indah yang menentramkan mata. Menariknya karena kain sutra yang digunakan sangat halus, ditambah kesannya yang jatuh saat digunakan maka akan memberikan kesan ramping.
"Jadi memang rancangan ini digunakan untuk perempuan kalangan menengah ke atas berusia 30 hingga 40 tahunan, bahkan bisa juga digunakan perempuan yang sudah memiliki anak dan cucu," kata Agnes.
Tidak kurang dari 3 bulan, jadi waktu yang singkat bagi Agnes membuat puluhan gaun ini. Lantaran waktu yang singkat, perempuan yang sudah lebih dari 60 tahun berkiprah di bidang fashion ini mengaku merasakan sistem 'kejar tayang' untuk membuat koleksi kali ini.
Baca Juga: Ogah Ubah Penampilan, Ivan Gunawan Hengkang dari Brownis: Maafin Mamih..
Apalagi Agnes mengakui proses memilih kain sutra tidaklah mudah, ditambah dirinya bukan tipe desainer yang memilih kain sutra berdasarkan impor atau lokal, tapi seberapa halus, tebal dan memberikan kesan jatuh yang indah akan dipilih sebagai bahan pembuatan gaun.
Berdasarkan rancangan yang dipamerkan koleksi ini memiliki kesan outfit loose, dengan detail aksesoris bunga besar di bagian pundak maupun dada. Dari sisi style, look yang ditampilkan juga berupa gaun strapless yang mengekspos bahu dan tulang selangka si pemakainya.