Suara.com - Anies Baswedan kerap mengungkit kembali soal dirinya menutup tempat hiburan malam bernama Alexis. Hal ini turut membawa nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang juga sempat meringkus kawasan prostitusi Kalijodo.
Penutupan tersebut dilakukan keduanya saat sama-sama menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies sendiri menutup Alexis hanya dengan selembar surat dan tanda tangan. Sementara Ahok dinilai lebih ganas dalam melakukannya.
Hal itu diungkap politisi Nasdem, Taufiqulhadi pada 2017 silam. Di mana cara Ahok menutup Kalijodo lebih sangar ketimbang Anies. Di sisi lain, beda cara ini membuat pendidikan kedua eks Gubernur DKI itu disorot.
Pendidikan Anies Baswedan
Baca Juga: Berakhir Kena Takedown, KPopers Banjir Pujian Patungan Bikin Iklan Videotron Anies
Anies memulai pendidikannya di TK Masjid Syuhada yang kemudian dilanjut ke SD Laboratori, Yogyakarta. Setelah itu, ia bersekolah di SMPN 5 Yogyakarta. Di sana, ia aktif dalam kegiatan OSIS sebagai pengurus bidang humas.
Selanjutnya, ia meneruskan studi ke SMA Negeri 2 Yogyakarta. Saat itu, Anies tetap aktif berorganisasi hingga terpilih menjadi Wakil Ketua OSIS. Ia bahkan dipercaya menjabat Ketua OSIS se-Indonesia pada tahun 1985 silam.
Kemudian, pada tahun 1987, Anies mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan menetap di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat selama setahun. Program ini pun membuatnya menempuh SMA selama empat tahun.
Pada tahun 1993, Anies menerima beasiswa dari JAL Foundation untuk mengikuti kuliah musim panas di Sophia University, Tokyo. Selang dua tahun, ia juga lulus S1 dari Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Setelah itu, Anies melanjutkan studi Master of Public Management di Sekolah Urusan Publik, Universitas Maryland, College Park, Amerika. Lalu, ia mengambil program S3 Ilmu Politik di Northern Illinois University, Amerika.
Baca Juga: Profil Alex Tirta, Pemilik Hotel Alexis yang Dulu Ditutup Anies Baswedan
Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies lebih dulu menjabat Menteri Kebudayaan dan Pendidikan untuk periode 2014-2016. Ia juga pernah berkarier sebagai Rektor Universitas Paramadina pada tahun 2007-2011.
Tak hanya itu, Anies juga kerap menjadi peneliti di beberapa tempat. Di antaranya The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies dan Center for Governmental Studies yang ada di Northern Illinois University.
Lalu, ia juga menjadi peneliti di The Indonesian Survei Institute (LSI). Tak ketinggalan, Anies pernah menjabat Research Manager di IPC, Inc. dan Direktur Riset The Indonesian Institute, Center for Public Policy Analysis.
Anies bahkan pernah menggeluti dunia presenter. Di antaranya dalam Program Save Our Nation, Metro TV dan Young Global Leaders Summit, Tanzania, Afrika. Lalu, menjadi redaktur dan host program Tanah Merdeka milik TVRI Yogyakarta.
Pendidikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok
Sementara itu, Ahok pernah bersekolah di SDN 3 Gantung dan SMPN 1 Gantung yang berada di Belitung Timur. Setelah lulus, ia melanjutkan jenjang sekolah menengah atasnya di ibukota dengan menjadi siswa SMA III PSKD Jakarta.
Lalu, ia mengambil program S1 Teknik Geologi di Universitas Trisakti dan lulus pada 1990. Selang empat tahun, Ahok juga berhasil menyelesaikan studi S2 Manajemen Keuangan dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.
Usai menjadi sarjana, Ahok mendirikan perusahaan bernama CV Panda yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan untuk PT Timah. Bisnisnya ini hanya bertahan dua tahun dan ia memilih melanjutkan kuliah S2.
Setelah lulus studi S2, Ahok sempat bekerja di PT Simaxindo Primadya, Jakarta yang bergerak di bidang kontraktor listrik. Lalu, ia kembali ke Belitung Timur untuk mendirikan pabrik bernama PT Nurindra Ekapersada.
Namun, perusahannya itu ditutup lantaran dianggap melawan wewenang pejabat. Pindah haluan, Ahok mulai berkarier di ranah politik dengan menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Kemudian, ia dan Khairul Effendi terpilih sebagai Bupati-Wakil Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Setelah itu, Ahok berhasil menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi. Lalu, ia ditunjuk menjabat Plt Gubernur DKI.
Sebab, saat itu Jokowi maju dalam Pilpres 2014. Ahok kemudian kembali mencalonkan diri dan didampingi oleh Djarot Saiful Hidayat. Namun, ia kalah dari Anies-Sandiaga Uno yang terpilih menjadi Gubernur-Wakil Gubernur DKI.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti