Suara.com - Seorang calon legislator (caleg) asal Bondowoso viral usai mengaku siap menjual ginjal demi mendapatkan uang dalam jumlah besar untuk kebutuhan kampanye.
Caleg Partai Amanat Nasional (PAN) bernama Efrin Dewi Sudarto itu membagikan aksinya platform media sosial dan bahkan membuat surat bermaterai untuk membuktikan bahwa dia serius. Kini caleg jual ginjal jadi salah satu yang paling banyak diperbincangkan di berbagai platform.
Salah satu akun yang mengutip ucapan Efrin adalah akun Instagram @nenktainment, dikutip pada Selasa (16/1/2024), Efrin menegaskan, keputusan ini sebagai bukti bahwa dia serius mengabdi kepada masyarakat, terutama karena keterbatasan biaya yang seringkali menjadi kendala dalam kontestasi politik.
Dilansir dari berbagai sumber, Efrin adalah warga Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso.
Baca Juga: Respons Anies Diteriaki 'Prabowo' Saat Kampanye Di Sorong: Berbahaya Kalau Dilarang
Pria berusia 47 tahun ini mengakui, ia jual ginjal karena tidak memiliki dana yang cukup besar untuk mengikuti proses politik dan kampanye.
Meskipun langkah ini dianggap ekstrem, Efrin berpendapat bahwa tindakannya tersebut adalah manifestasi dari tekadnya untuk mengabdi kepada masyarakat.
Dengan kesadaran bahwa biaya kampanye dan partisipasi politik sangat mahal, ia lantas mengatakan bahwa jual ginjal adalah cara dia melayani masyarakat.
Efrin juga menyinggung bahwa anggaran untuk pembuatan banner dan baliho kampanyenya berasal dari sisa tabungan pribadinya.
Efek Kehilangan Ginjal
Efrin memang ingin menjual ginjalnya. Namun, ia juga patut tahu bahwa kehilangan satu ginjal tidak berarti ia bisa hidup seperti ketika memiliki sebelumnya.
Dikutip dari Mayo Clinic, seseorang yang hanya memiliki satu ginjal memang dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal seperti mereka yang memiliki kedua ginjal.
Meskipun demikian, beberapa orang dengan satu ginjal lebih rentan terhadap risiko penyakit ginjal yang mungkin timbul sepanjang hidupnya.
Dalam situasi di mana seseorang memiliki ginjal tunggal kemungkinan besar akan terjadi penurunan fungsi ginjal di masa depan.