Agar Lebih Berdaya, Begini Cara Tingkatkan Literasi Digital Bagi Perempuan Hingga Disabilitas di Indonesia TImur

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 15 Januari 2024 | 06:30 WIB
Agar Lebih Berdaya, Begini Cara Tingkatkan Literasi Digital Bagi Perempuan Hingga Disabilitas di Indonesia TImur
Ilustrasi laptop - Tahap Seleksi PPPK Tenaga Kesehatan (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumlah pengguna internet di Indonesia termasuk salah satu yang tertinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), 66,48 persen penduduk Indonesia berusia 5 tahun ke atas sudah pernah mengakses internet pada 2022.

Namun, hingga saat ini tingkat penetrasi internet belum merata secara nasional. Sebagai gambaran, pada 2022 tingkat akses internet di DKI Jakarta sudah mencapai 84,65 persen, sedangkan di Papua hanya 26,32 persen. 

Situasi tersebut yang membuat Kedutaan Inggris di Jakarta melalui Program Akses Digital menggelar pelatihan digital dan keuangan inklusif bekerja sama dengan mitra lokal BerdayaBareng. 

Pemerintah Inggris menyediakan dana sebesar Rp 3,7 miliar (£199.916) untuk mendukung program Digital dan Kewirausahaan Kreatif bagi Komunitas Marjinal di Indonesia, yang bertujuan untuk mempromosikan akses digital yang berkelanjutan, aman, dan inklusif bagi komunitas-komunitas yang terpinggirkan di Indonesia.

Baca Juga: Terima Laporan, Bawaslu Usut Aksi Ganjar Diduga Bagi-bagi Voucher Internet di CFD Solo

Ilustrasi ponsel, apa itu Social Spy WhatApp. (Pixabay/Semevent)
Ilustrasi ponsel, apa itu Social Spy WhatApp. (Pixabay/Semevent)

Program Akses Digital tahun kedua, yang merupakan hasil kerja sama antara Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan BerdayaBareng, terus berupaya meningkatkan literasi digital dan keuangan masyarakat marjinal di Indonesia Timur.

Dalam pernyatannya, Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matthew Downing, menyatakan bahwa akses digital memiliki peran krusial dalam memberdayakan masyarakat untuk bersifat kreatif, inovatif, dan tangguh di era yang semakin terkoneksi secara digital.

Tahap ini memberikan peluang bagi peserta untuk terlibat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pasar kerja, bisnis, dan akademisi.

 Co-Founder BerdayaBareng, Pratiwi Hamdhana AM, melaporkan bahwa kemitraan ini mencapai pencapaian yang signifikan, dengan jumlah penerima manfaat meningkat dari 200 menjadi hampir 800. Program ini berlangsung dari Juni hingga Desember 2023 dan diakhiri dengan Festival Digital dan Keuangan Inklusif sebagai acara kelulusan.

Harapannya, proyek ini akan memperkuat literasi digital dan keuangan di Indonesia Timur, menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.

Baca Juga: Survei: 13 Persen Orang Tidak Menghapus Dokumen dan Aplikasi Sama Sekali

“Ini pengalaman pertama saya berpartisipasi dalam program BerdayaBareng, dan saya merasa sangat bersyukur dan puas sebagai peserta dalam Program Akses Digital selama beberapa bulan terakhir. Program ini benar-benar memberikan wawasan tentang dunia digital, teknologi, beserta keterampilan yang sangat relevan di era ini," ujar peserta program Digital dan Kewirausahaan Kreatif, Nur Maulida dari Balikpapan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI