Suara.com - Ustaz Solmed kini mendulang kontroversi menyusul sosok Ustaz Yusuf Mansur.
Publik menilai kedua sosok pendakwah tersebut kerap menimbulkan polemik terutama terkait bisnis dan harta kekayaan mereka. Kekinian, publik menyoroti tarif Ustaz Solmed yang mencapai angka jutaan Rupiah dan dinilai tak wajar bagi seorang pendakwah.
Api kontroversi yang sama juga pernah menerpa Yusuf Mansur yang bisnisnya dinilai penuh problema.
Lantas, bagaimana kesamaan bisnis dari kedua pendakwah tersebut?
Baca Juga: Bisnis Sama-sama Tuai Kontroversi, Ustaz Solmed dan Yusuf Mansur Rupanya Satu Almamater
Bisnis Yusuf Mansur: Kelola bisnis hingga sempat dipolisikan rekannya
Yusuf Mansur turut mendirikan bisnis investasi bertajuk Paytren.
Melalui Paytren, Yusuf Mansur menyediakan wadah bagi para mitra untuk melakukan berbagai transaksi. Seorang mitra Paytren diwajibkan untuk memberikan setoran awal.
Setoran awal tersebut sebesar Rp500 ribu untuk wilayah Jabodetabek dan Rp250 ribu untuk luar Jabodetabek.
Selain itu, Yusuf Mansur juga tercatat menjabat sebagai PT Partner Adiperkasa. Yusuf sempat menjanjikan profit sebesar 28,6 persen yang akan dibagi tiga dengan rekan bisnisnya.
Baca Juga: Bisnis Mirip, Sikap Ustaz Solmed dan Yusuf Mansur Soal Tarif Ceramah Beda Jauh
Bisnis tersebut berupa bisnis batu bara yang oleh sang pendakwah diklaim bisa meraup cuan yang besar.
Sayangnya, bisnis tersebut sempat mandeg dan para rekan bisnis Yusuf Mansur menuntut hasil sebagaimana yang telah dijanjikan. Seorang atas nama Zaini Mustofa akhirnya mengajukan tuntutan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Bukan main, Zaini menuntut Rp 98 triliun kepada sang pendakwah.
Bisnis ustaz Solmed: Buka bisnis rokok herbal, juga tarik setoran awal
Meski dengan bentuk yang berbeda, bisnis ustaz Solmed juga menarik setoran awal dari para rekan bisnisnya.
Diketahui, ustaz Solmed menjalankan bisnis rokok herbal yang diduga menerapkan sistem Multi Level Marketing alias MLM.
Sistem tersebut mengharuskan para mitra kerja merekrut mitra lainnya untuk turut ikut serta memasarkan produk rokok herbal tersebut.
Adapun bisnis sang ustaz dinaungi oleh PT Sin Indonesia Cemerlang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari admin PT Sin Indonesia Cemerlang, seorang mitra baru wajib memberikan setoran awal senilai Rp5 juta.
Setelah menyetorkan uang jutaan Rupiah tersebut, baru mitra dapat memperoleh produk rokok herbal yang siap dijual ke konsumen.
Ustaz Solmed sendiri turut membeberkan keberadaan bisnis rokok herbal miliknya yang akhirnya mendulang polemik.
"Kalau dibilang bisnisnya apa? Apa yang bikin besar, bisnis yang pajaknya paling terbesar di Indonesia, rokok. Itu yang terbesar di Indonesia," kata ustaz Solmed kala diundang dalam acara bincang-bincang pada Senin (8/1/2024).
Kontributor : Armand Ilham