Chicco Jerikho Bagikan Kabar Duka Soal Pembunuhan Sadis Gajah Tesso Nilo: Gading Dicabut Hidup-hidup!

Jum'at, 12 Januari 2024 | 07:45 WIB
Chicco Jerikho Bagikan Kabar Duka Soal Pembunuhan Sadis Gajah Tesso Nilo: Gading Dicabut Hidup-hidup!
Ilustrasi Gajah [Biro Pers Istana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka dibagikan artis Chicco Jerikho, seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) bernama Rahman mati diracun demi diambil gadingnya oleh pembunuh.

Berita sadis diceritakan langsung suami Putri Marino ini di akun Instagram pribadinya, dilihat suara.com, Kamis (11/1/2024). Chicco juga menceritakan pembunuh mengambil gading gajah yang dirawat tim TNTN dan sudah berusia 46 tahun.

Ia berharap pemerintah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) turun tangan langsung mengusut tuntas pelaku kejahatan dan perbuatan keji terhadap hewan tersebut.

"Tolong diusut sampai tuntas KLHK dan GKKUM (Direktorat Jenderal Penegakan Hukum) KLHK," kata Chicco dalam caption unggahannya bersama gajah Rahman yang besar dan tumbuh di TNTN.

Baca Juga: Rayakan Tahun Baru dengan Mantan Istri, Presiden Persik Kediri Diminta Rujuk

Lebih lanjut dalam kolom komentar, Chicco juga menambahkan informasi tambahan modus dan kronologi pembunuhan Gajah Rahman, diduga pembunuh sudah mengincar gajah tersebut sejak lama. Bahkan mengetahu kapan waktu gajah tersebut tidak dijaga para mahoutnya,

"Kemarin Rahman sempat bertahan selama 10 jam sebelum meninggal, sempat bereaksi dan sepertinya menahan kesakitan saat dirawat," ungkap Chicco.

Mirisnya lagi, menurut Chicco gading yang ada di bawah belalai gajah Rahman diambil paksa secara sadis, saat gajah jantan tersebut dalam keadaan hidup sehingga pelaku pembunuhan bertindak kasar dan sangat menyiksa hewan purba tersebut.

"Pembunuhnya secara sadis ambil gadingnya padahal Rahman masih hidup. Sepertinya waktu mereka sempit karena mengambil gading secara kasar," bebernya.

Terakhir, Chicco mengatakan pihak petugas TNTN masih sebatas menduga pelaku pembunuhan merupakan pembalak liar yang tidak suka dengan Taman Nasional, atau pemburu profesional yang memang mengincar para gajah yang diasuh dan diawasi khusus di hutan TNTN.

Baca Juga: Psikolog Lita Gading Ragukan Fuji Idap ADHD: Cuma Buat Sensasi?

Kesakitan luar biasa gading gajah dicabut berujung kematian

Melansir DISLHK Kabupaten Badung menyebutkan gading gajah yang bagus adalah gading yang dicabut dicabut dari akarnya. Sedangkan gading gajah yang diambil dengan cara dipotong, memiliki kualitas yang lebih rendah.

Alhasil dengan fakta ini, banyak pemburu berbuat sadis dan biadab berencana mencabut gading gajah langsung dari tubuh hewan mamalia tersebut. Tapi satu-satunya cara menaik gading hingga akarnya yaitu dengan membunuh gajah terlebih dahulu.

Tapi tidak banyak yang tahu, gajah akan merasakan sakit yang luar biasa saat ada yang memotong gadingnya. Menurut IFAW, rasa sakit ini akan semakin dahsyat jika gading gajah dicabut hingga ke akarnya, sama seperti manusia dicabut gigi tanpa obat bius.

Umumnya gajah dibunuh sebelum gadingnya dicabut namun hewan tersebut tidak langsung mati, tapi dalam kondisi masih hidup itu gading dicabut dari tubuh gajah. Alhasil, hewan herbivora ini akan meregang nyawa seketika, karena tidak kuasa menahan sakit.

Perlu diketahui, gading gajah ibarat taring berupa gigi seri dengan akar dalam yang berada di ujung saraf. Maka jika ujung saraf yang cukup dalam ini terputus lalu terbuka, maka akan mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI