Sejarah dan Keistimewaan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, Lokasi Akad Nikah Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah

Kamis, 11 Januari 2024 | 19:13 WIB
Sejarah dan Keistimewaan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin, Lokasi Akad Nikah Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah
Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernikahan Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah jadi sorotan internasional, termasuk lokasi tempat akad nikah dilangsungkan, yaitu Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Bandar Seri Begawan.

Pernikahan putra ketiga Raja Brunei Darussalam, Sultan Bolkiah, jadi sorotan publik termasuk masyarakat Indonesia karena sempat datang ke Bali mendampingi sang ayah di acara KTT ke-43.

Hari ini, Kamis (11/1/2024), Pangeran yang sempat mencuri perhatian masyarakat Indonesia saat acara KTT ke-43 di Bali itu berhasil melantangkan ijab kabul di Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin dalam satu kali tarikan napas.

Pangeran Abdul Mateen Saat Prosesi Akad Nikah (Instagram/tmski.updates)
Pangeran Abdul Mateen Saat Prosesi Akad Nikah (Instagram/tmski.updates)

Setelah dinyatakan sah oleh para saksi, prosesi pernikahan disusul dengan tembakan 17 meriam yang menandakan pernikahan keluarga kerajaan sudah selesai.

Baca Juga: Anak Sultan Brunei Darussalam, Kenapa Mahar Nikah Pangeran Mateen - Anisha Rosnah Cuma Rp 11,7 Juta

Berikut ini sejarah dan keistimewaan Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin tempat akad nikah Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah.

1. Ikon Kerajaan Brunei Darussalam

Rumah ibadah ini jadi ikon kesultanan Brunei Darussalam karena namanya diambil dari sultan ke-28, yaitu Sultan Umar Ali Saifuddin III, yang menjabat sebagai penguasa Brunei Darussalam pada periode 1950-1967. Dia pula yang menggagas pendirian masjid yang berlokasi di Bandar Seri Begawan, yang merupakan ibukota Brunei Darussalam.

2. Menelan Biaya Rp148 Miliar

Masjid yang selesai dibangun pada 1958 ini dipastikan memakan biaya Rp 9,2 juta dolar atau setara Rp148 miliar. Desainnya sendiri terinspirasi dari gaya arsitektu corak India, atau tepatnya Kesultanan Mughal. Namun, ada pula perpaduan dengan unsur-unsur budaya lokal Melayu dan gaya renaisans Italia.

Baca Juga: Potret Anggun Anisha Rosnah Jalani Prosesi Berbedak Mandi Sebelum Menikah Dengan Pangeran Mateen, Upacara Apa Itu?

Adanya unsur Eropa dalam desain masjid tidaklah mengherankan, mengingat perancangnya merupakan arsitek berkebangsaan Italia, Cavalieri R Nolli. Namun, cetak biru masjid ini tetap dengan arahan Sultan Brunei.

3. Masjid Terapung

Masjid ini dikatakan sebagai masjid terapung karena berada di sisi Sungai Brunei, Kampung Ayer. Alhasil, masjid ini juga menyerupai pelabuhan, lengkap dengan bangunan lagoon serupa kapal di depannya, tepat di atas perairan sungai tersebut. Lagoon itu sengaja dibentuk serupa dengan Mahligai Sultan Bolkiah dari abad ke-16.

4. Nyaris 100 Persen Impor

Bagian interior Masjid Omar Ali Saifuddin dihiasi dengan jendela kaca, lengkung gerbang, dan pilar-pilar yang separuhnya dilapisi marmer yang didatangkan langsung dari Italia dan Cina.

Di atas langit-langit masjid ini, terdapat lampu kristal yang menggantung indah. Benda ini didatangkan langsung dari Inggris tetapi desainnya merupakan karya Sultan Omar Ali Saifuddin sendiri. Adapun karpet halus yang melapisi lantai ruangan ibadah ini dibeli dari Arab Saudi.

5. Kubah Berlapis Emas

Ciri khas yang paling mengagumkan dari masjid ini adalah kubahnya yang dilapisi emas murni. Masjid ini menjulang setinggi 52 meter atau setara 171 kaki, dan dapat dipandang dari setiap sudut kota Bandar Seri Begawan. Menara masjid merupakan bagian tertinggi dari masjid ini.

Masjid ini memadukan secara unik unsur Renaissans arsitektur Italia dengan nuansa yang bernilai Islami. Di dalam menara masjid terdapat lift, di mana pengunjung dapat naik ke puncak menara dan menikmati pemandangan panorama kota dari ketinggian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI