Pidato Keras Megawati Jadi 'Salam Perpisahan' untuk Jokowi, Pengamat: Presiden Tak Yakin dengan Ganjar

Bernadette Sariyem Suara.Com
Kamis, 11 Januari 2024 | 12:40 WIB
Pidato Keras Megawati Jadi 'Salam Perpisahan' untuk Jokowi, Pengamat: Presiden Tak Yakin dengan Ganjar
Ketua Umum PDIP Megawati tengah dituntun oleh Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo saat menuruni anak tangga panggung Rakernas IV PDIP, Jumat (29/9/2023). [dokumentasi PDIP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pidato Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat perayaan HUT ke-51 partainya, Rabu (10/1) kemarin, yang berisi kritikan keras terhadap penguasa, dinilai sebagai 'salam perpisahan' dengan Presiden Jokowi.

Megawati menghabiskan waktu selama 1 jam untuk pidato dalam acara tersebut. Tapi selama itu pula dirinya tak sekali pun menyebut nama Jokowi yang dulu dianggap sebagai kader terbaik PDIP.

Padahal, dalam banyak pidatonya pada satu dekade terakhir, Megawati selalu menyebut nama Jokowi.

Sebaliknya, Megawati justru banyak melontarkan kritik maupun sindiran politik mengenai penguasa yang menyalahgunakan kewenangan.

"Sekarang ini hukum dipermainkan. Kekuasaan dijalankan semaunya saja," kritik Megawati.

Tak hanya itu, Megawati juga menegaskan pemilu maupun pilpres bukanlah alat untuk melanggengkan kekuasaan seseorang.

"Pemilu bukan alat elite politik melanggengkan kekuasaan dengan segala cara. Jadi, moral dan etika harus dijunjung tinggi," kata dia.

Ahmad Khoirul Umum, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs, menilai pidato Megawati tersebut menunjukkan titik pisah antara PDIP dan Jokowi dalam dinamika politik menjelang Pilpres 2024.

"Pidato itu mengindikasikan banteng ketaton, banteng yang terluka dan siap mengamuk pihak yang melukainya. Ini menegaskan perpisahan PDIP dan Jokowi," kata Khoirul Anam, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga: Jauh-jauh ke Bengkulu, Prabowo Curhat ke Relawan: Saya Dianggap Kurang Pandai Bicara, Cuma Bisa Joget

Banyak pihak yang menilai, indikasi perpisahan Jokowi dan PDIP dimulai dari Megawati yang menolak wacana presiden 3 periode maupun perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI