Menilik Jejak Politik Para Penggemar K-pop

Kamis, 11 Januari 2024 | 12:29 WIB
Menilik Jejak Politik Para Penggemar K-pop
Ilustrasi penggemar menikmati konser idola (Unsplash/@actionvance)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tak hanya itu, pada kasus Bintang Emon pada tahun 2020, kpopers juga turut menyuarakan dukungan terhadap sang komika. Kala itu Bintang Emon bermasalah karena menanggapi kasus Novel Baswedan yang janggal.

Gegara hal itu, sang komika pun dituding sebagai pengguna narkoba oleh buzzer. Saat itu para kpopers pun bergabung dan menyuarakan tagar #BintangEmonBestBoy yang berhasil mendapat kicauan sebanyak 9000.

Dari hal itu pun sangat menunjukkan kesadaran bahwa semangat militansi pecinta K-pop bisa digunakan untuk menebar kebaikan.

Fans Kpop Kacaukan Kampanye Donald Trump

Ternyata kekuatan dan kesolidan mereka tak hanya terjadi di negara Indonesia saja, melainkan di Amerika Serikat.

Peristiwa ini juga terjadi pada tahun 2020, saat itu Donald Trump akan melakukan kampanye di Tulsa, Oklahoma. Tiket pada kampanye itu terjual habis dengan permintaan 1 juta, padahal kapasitas venue hanya 19 ribu orang.

Namun, saat ia hadir peserta yang datang hanya 6 ribu orang. Usut punya usut ternyata para penggemar K-pop ini yang meludeskan tiket online, tetapi tidak hadir.

Seruan itu pun bermula dari sebuah video di TikTok milik Mary Jo Laupp. Dalam unggahannya itu ia menyerukan untuk boikot kampanye Trump.

Menurutnya, kampanye Trump yang sosoknya dekat dengan supremasi kulit putih, tak semestinya digelar pada 19 Juni yang diperingati hari berakhirnya perbudakan. Lokasi kampanyenya pun berpengaruh, karena Tulsa menjadi wajah rasisme serta segregasi.

Baca Juga: Qodari Yakin Puan Maharani Belum Sepenuhnya Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Baru Satu Kaki Aja

Unggahan video milik Mary Jo itu pun viral dan mendapat respon masif dari penggemar K-pop. Tentu saja hal itu sukses membuat Trump kesal karena sabotase ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI