Bahkan di beberapa wilayah, batuan karst juga masih dijadikan sebagai tempat sejumlah ritual adat dan kepercayaan masyarakat lokal. Contoh situs budaya di kawasan karst adalah Goa Petruk di Jawa Tengah, Goa Harimau di Sumatera Selatan, dan juga Goa Leang-Leang di Sulawesi Selatan.
Pembangunan beach club Raffi Ahmad di atas bebatuan karst tersebut juga berpotensi menghilangkan warisan prasejarah. Bahkan pembangunannya yang memerlukan waktu panjang, juga berpotensi mengganggu sejumlah ritual adat oleh sebagian masyarakat lokal.
3. Merusak fungsi karst sebagai arsip iklim dan pelindung iklim
Bentang alam karst tak hanya menyimpan sejarah kebudayaan dari umat manusia. “Karst merupakan sebuah arsip iklim,” kata ahli speleologi asal Jerman, Oliver Heil. Gua-gua karst juga menyimpan beberapa jenis stalaktit. Dalam setiap lapisannya juga mengandung informasi terkait perubahan suhu dan vegetasi disepanjang pembentukannya.
Selain sebagai arsip iklim, para peneliti juga menilai bahwa kawasan karst berperan penting untuk pelindung iklim. Bentang alam karst mempunyai peranan yang penting sebagai penyerap karbon lantaran di dalamnya mengandung bebatuan yang akan mengikat karbon, dan karstifikasi sendiri disebut sebagai sebuah proses sekuestrasi karbon.

4. Merusak proses penyimpanan CO2
Proyek pembangunan beach club Raffi Ahmad yang diyakini menjadi yang terbesar di DIY, berpotensi merusak proses penyimpanan CO2. Beberapa ilmuwan memandang bahwa bentang alam karst berpotensi menjadi suatu sumber untuk dapat penyimpanan CO2 buatan manusia, dengan proses yang dikenal menjadi penangkapan dan penyimpanan karbon (carbon capture and storage, CCS).
5. Mengurangi kekayaan hayati
Batuan karst selama ini merupakan ekosistem yang unik dan beragam, baik di permukaan atau di dalam gua. Di sana, banyak sekali beragm spesies flora dan fauna yang hidup, baik uti endemik atau yang telah terancam punah. Beberapa contoh fauna yaitu ada burung maleo, kelelawar, serta berbagai jenis jamur lainnya.
Baca Juga: Profil Perusahaan AIMS: Dulu Bisnis Batubara, Kini Suntik Modal ke Beach Club Raffi Ahmad
Selain itu, ekosistem karst juga merupakan habitat bagi mikroorganisme yang mempunyai potensi sebagai salah satu sumber obat-obatan, enzim, serta bahan industri yang lain. Nah, pembangunan beach club di Gunungkidul mungkin saja akan mengurangi kakayaan hayati.