Profil dan Karier Connie Rahakundini, Kritik Prabowo Soal Anggaran Alutsista Rp 1760 T

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 10 Januari 2024 | 15:11 WIB
Profil dan Karier Connie Rahakundini, Kritik Prabowo Soal Anggaran Alutsista Rp 1760 T
Profil dan karier connie rahakundini (Instagram/connierahakundinibakrie)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat pertahanan terkemuka, Connie Rahakundini Bakrie, melontarkan kritikan pedas terhadap pemerintah yang mengambil langkah kontroversial dengan berhutang senilai Rp 1760 triliun untuk membeli alutsista. Hal ini membuat profil dan karier Connie Rahakundini menarik untuk diketahui.

Kritik tersebut diberikannya pada Capres 2024 sekaligus Menhan Prabowo Subianto. Dalam sebuah podcast bersama Akbar Faizal pada 7 Januari 2024, Connie menilai bahwa anggaran yang setara dengan APBN Indonesia tahun 2013 ini, membutuhkan penjelasan rinci terkait tujuannya.

Selain itu, ia juga menyayangkan sikap Prabowo Subianto yang terkesan tidak peduli dengan kejadian Nanggala. Terlepas dari kritikan Connie Rahakundini terhadap capres nomor urut dua ini, diketahui namanya sangat populer sebagai seorang pakar militer Indonesia. 

Profil Connie Rahakundini Bakrie

Baca Juga: Gercepnya Jokowi Ganti Panglima TNI Timbulkan Suudzon: Apa Sejauh Itu Cawe-cawenya?

Pakar Militer Connie Rahakundini Bakrie merupakan sosok akademisi berkebangsaan Indonesia. Ia adalah pengamat dalam bidang keamanan dan militer serta akademisi yang berdarah campuran Gorontalo dan Tasikmalaya.

Connie lahir Bandung pada 3 November 1964 dari rahim seorang ibu bernama Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata, dan sang ayah Dr. Bakrie Arbie. 

Connie mengenyam pendidikan strata pertamanya di Universitas Birmingham, Inggris dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Boston, Amerika Serikat. Kemudian, ia menempuh pendidikan S3 di Universitas Indonesia.

Tak hanya itu, Connie juga menempuh pendidikan diantaranya APCSS Asia Pasifik Centre for Security Studies, Hawaii - Fu Xi Kang war Academy, ROC - Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Universitas Birmingham, Inggris.

Ia juga pernah diberi kesempatan menjadi peneliti senior NSS Institute of National Security Studies Tel Aviv, Israel. 

Baca Juga: Pengakuan Pengamat Militer Dibuat Kagum Kapal Besar di Al Zaytun: Akan Segede Punya Nabi Nuh

Karier Connie Rahakundini Bakrie

Pemikiran dan Pandangan Connie kerap dijadikan acuan pengambil kebijakan di lingkungan DPR Komisi 1 dan DPRD, Kemenkopolhukam, Kemhan, Kemlu, Wantanas, Lemhanas, Wantimpres dan Badan Intelijen Negara(BIN).

Selain itu, Connie sering jadi pembicara pada beberapa pertemuan Internasional seperti pada National Defense University (NDU), Washington D.C. Ia juga pernah tampil dalam acara The Delhi Dialogue Meetings, International Slocs Meetings, Milsatcom International Meetings di Inggris.

Dalam berkarir, Connie sempat menjadi salah satu dari 22 orang Future Leaders yang terpilih oleh Massachusetts Institute of Technology Batch 3.

Bersama-sama Duta Besar Hasyim Djalal dan Laksamana Kent Sondakh, ia sempat dipercaya sebagai Board of Trustee dan Presiden di Indonesia Institute For Maritime Studies (IIMS) sekaligus menjadi Dewan Pembina di National Air Space and Power Centre of Indonesia (NAPSCI).

Kariernya semakin cemerlang saat Connie ditunjuk sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional. Selain aktif di bidang pertahanan, Connie ternyata juga merupakan seorang penulis buku berjudul “Aku adalah Peluru”.

Seperti itulaha deskripsi seputar karier dan profil Connie Rahakundini yang megkritik anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 1760 T.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI