Suara.com - Pengamat pertahanan terkemuka, Connie Rahakundini Bakrie, melontarkan kritikan pedas terhadap pemerintah yang mengambil langkah kontroversial dengan berhutang senilai Rp 1760 triliun untuk membeli alutsista. Hal ini membuat profil dan karier Connie Rahakundini menarik untuk diketahui.
Kritik tersebut diberikannya pada Capres 2024 sekaligus Menhan Prabowo Subianto. Dalam sebuah podcast bersama Akbar Faizal pada 7 Januari 2024, Connie menilai bahwa anggaran yang setara dengan APBN Indonesia tahun 2013 ini, membutuhkan penjelasan rinci terkait tujuannya.
Selain itu, ia juga menyayangkan sikap Prabowo Subianto yang terkesan tidak peduli dengan kejadian Nanggala. Terlepas dari kritikan Connie Rahakundini terhadap capres nomor urut dua ini, diketahui namanya sangat populer sebagai seorang pakar militer Indonesia.
Profil Connie Rahakundini Bakrie
Pakar Militer Connie Rahakundini Bakrie merupakan sosok akademisi berkebangsaan Indonesia. Ia adalah pengamat dalam bidang keamanan dan militer serta akademisi yang berdarah campuran Gorontalo dan Tasikmalaya.
Connie lahir Bandung pada 3 November 1964 dari rahim seorang ibu bernama Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata, dan sang ayah Dr. Bakrie Arbie.
Connie mengenyam pendidikan strata pertamanya di Universitas Birmingham, Inggris dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Boston, Amerika Serikat. Kemudian, ia menempuh pendidikan S3 di Universitas Indonesia.
Tak hanya itu, Connie juga menempuh pendidikan diantaranya APCSS Asia Pasifik Centre for Security Studies, Hawaii - Fu Xi Kang war Academy, ROC - Chevening Executive Programme for Democracy and Security di Universitas Birmingham, Inggris.
Ia juga pernah diberi kesempatan menjadi peneliti senior NSS Institute of National Security Studies Tel Aviv, Israel.
Baca Juga: Gercepnya Jokowi Ganti Panglima TNI Timbulkan Suudzon: Apa Sejauh Itu Cawe-cawenya?
Karier Connie Rahakundini Bakrie