Suara.com - Mahfud MD membeberkan sejumlah alasan mengapa dirinya enggan melepas jabatan menteri meskipun ikut mencalonkan diri sebagai wakil presiden di Pilpres 2024.
Salah satu penyebabnya adalah karena dirinya ingin menjaga Prabowo Subianto yang juga masih menjabat menteri agar tidak melakukan penyalahgunaan wewenang.
Ia mengaku akan mundur dari kabinet jika Prabowo Subianto juga melakukan hal yang serupa. Jika calon presiden nomor urut 2 itu tak melepas jabatan menterinya, maka dirinya juga sama.
"Itu kan calon yang satunya, Pak Prabowo itu kan juga menteri, tidak mundur. Saya jagain nih, agar sana tidak terjadi penyalahgunaan wewenang," kata Mahfud MD di kanal YouTube Denny Sumargo, dikutip Selasa (9/1/2024).
Baca Juga: Anies Kaget Jokowi Kritik Capres Saling Serang Personal: Presiden Kok Komentar Soal Debat
"Kan saya bisa ngawasi dia. Saya sudah bilang, kalau Pak Prabowo mundur saya mundur juga deh. Kalau enggak, saya jaga ini," lanjutnya.
Calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo ini juga turut mengungkap alasan lainnya, yaitu dirinya masih memiliki beberapa pekerjaan.
"Yang kedua memang banyak kerjaan-kerjaan yang demi negara saya kawal. Masih harus diselesaikan dan itu penting, kalau ditinggal sekarang kurang tepat," beber Mahfud MD.
Mahfud MD lantas membeberkan bahwa dirinya tak menyalahi aturan yang ada. Seseorang pejabat negara diperbolehkan tidak mundur dari jabatannya semisal ikut dalam kontestasi.
Ia menjelaskan jika hingga sekarang dirinya masih bekerja seperti biasanya. Namun, bedanya setiap Jumat ia akan mengambil cuti untuk berkampanye.
"Menurut aturan seorang calon wakil presiden bahkan juga anggota DPR yang dari politik itu kan kalau calon tidak harus mundur, tapi cuti," ujar Mahfud MD.
"Nah cutinya untuk saya itu setiap hari Jumat, sehingga saya boleh keliling kampanye ke mana-mana itu Jumat, Sabtu, Minggu. Bisa ditambah satu hari lah kalau kurang dari itu," pungkasnya.