Suara.com - Kecerdasan emosi sangat penting dalam dunia kerja, karena dapat meningkatkan kolaborasi atau teamwork. Dengan memiliki kecerdasan emosi, seseorang akan mampu mengelola stres, tangguh menghadapi tantangan dan mengatasi ketidakpastian secara efisien.
Analisa Widyaningrum, Psikolog Klinis yang mengisi sesi Ngobrol bareng Allianz Citizens, mengatakan bahwa kecerdasan emosi dapat membantu kita melewati segala tantangan yang dihadapi dalam pekerjaan.
“Kecerdasan emosional adalah kemampuan manusia mengenali dan memahami emosinya, lalu menggunakannya untuk mengelola diri sendiri dan hubungannya dengan orang lain," kata Analisa.
Lebih lanjut, Analisa mengatakan bahwa penting bagi setiap orang untuk memahami level kecerdasan emosi supaya kita bisa mengontrol perasaan dengan lebih baik.
Baca Juga: 3 Langkah Mengembangkan Kecerdasan Emosional, Ayo Membaca
Level kecerdasan emosi seseorang dapat terasa saat kita bekerja bersama orang tersebut. Bekerja dengan orang yang level kecerdasan emosinya tinggi, kita akan merasa lebih nyaman, tenang, dan percaya diri. Hal ini dikarenakan orang tersebut memiliki kompetensi personal dan sosial yang baik.
Sebaliknya, jika kita bekerja dengan orang yang level kecerdasan emosinya rendah, kita juga akan ikut terbawa merasakan sesuatu yang tidak nyaman, malas, bahkan cemas karena orang tersebut memancarkan aura serta emosi yang negatif.
Kompetensi personal sendiri merupakan kemampuan memahami emosi yang dimiliki (self-awareness) dan mampu mengendalikannya dalam situasi sulit serta tetap profesional saat bekerja (self-management).
Dan di sisi lain, kompetensi sosial adalah kemampuan memahami perasaan orang lain (empati) dan memiliki keterampilan mengelola hubungan dan membangun dinamika tim yang efektif (social skills).
Psikolog muda yang akrab disapa Ana ini lebih lanjut mengatakan bahwa kecerdasan emosi adalah sesuatu yang bisa dilatih dan distimulus dengan self-regulation. Ana pun membeberkan tips untuk meregulasi perasaan sehari-hari supaya kita dapat menerima dan merangkul perubahan dengan baik. Ini dia:
Baca Juga: 10 Tanda Kecerdasan Emosional, Panduan Mengelola Kondisi Psikologis
- Setiap menghadapi sesuatu, amati dulu apa yang terjadi.
- Kenali emosi kita yang hadir, apakah marah, sedih, atau kecewa. Asah diri kita untuk melakukan rutinitas sederhana supaya kita bisa terkoneksi dengan emosi tersebut, misalnya tulis segala perasaan di notes atau cerita ke orang yang tepat. Hal ini dapat membuat kita sadar emosi apa yang sedang hadir dalam diri kita.
- Setelah itu, kita bisa menerima dan mengelola emosi tersebut dengan menerapkan mindfulness dan melakukan respon delay. Sebelum meluapkannya, hitung mundur 10 detik untuk memikirkan dengan matang apakah respon yang akan kita berikan itu benar. Perlukah kita marah-marah, menangis, dan lainnya?
- Cobalah untuk membuka pandangan lebih jauh lagi dan lakukan reframe. Pahami bahwa ini adalah tantangan yang harus dihadapi. Semua orang bisa mengalami hal yang sama. Kita bisa memposisikan diri kita sebagai orang lain yang juga ikut merasakan perubahan. Inilah yang dapat membangun bonding dalam pekerjaan.
- Ambil napas, step back, ingat kembali long term goals kita sehingga apapun yang kita hadapi, kita bisa mengatasinya dengan baik.
Nah, itu dia cara melatih kecerdasan emosi dari psikolog Ana. Sudah siap mempraktikkannya sendiri?