Suara.com - Elsa Japasal atau dikenal Eca Aura mengaku pernah menyakiti diri sendiri hingga butuh bantuan psikolog saat masa terpuruknya. Kejadian ini bermula karena perlakuan teman SMA.
Pengakuan Eca ini diungkapkan dalam acara bincang-bincang yang videonya diunggah ke kanal YouTube Superyouth ID Sabtu lalu (22/7/2023). BA tim esport ini merasa dengan menyakiti diri sendiri dia bisa mengalihkan rasa sedihnya.
"Aku bingung, aku kenapa sih, kayak sakit, sedih, enggak happy, yaudah cutting, kan rasanya pedih-pedih gitu kan, jadi ke-distract," ujar Eca Aura.
Tidak hanya dengan cutting, Eca bahkan juga memukul-mukul diri sendiri hingga lebam.
"Self harm-nya cutting, kalau cutting kan bertanda, kelihatan ada garis-garis gitu. Habis itu udah, aku enggak cutting, tapi aku pukul-pukul itu kan enggak bertanda tapi biru-biru," kata Eca.
Orang tua Eca pun akhirnya tahu tindakan tersebut. Mereka kemudian mengajak putrinya untuk berkonsultasi dengan psikolog.
"Mereka yang merekomendasikan sama satu psikolog," kata Eca.
Eca menceritakan bahwa psikolog yang membantunya keluar dari keterpurukan ini memakai metode pendekatan agama. Meskipun begitu, ia mengaku selama berkonsultasi dengan psikolog dilakukan dengan sangat santai.
Bahkan pertemuan untuk konsultasi ini dilakukan di cafe. Meskipun begitu Eca membutuhkan waktu tidak singkat agar mau menceritakan masalahnya.
Baca Juga: Profesi Mentereng Ayah Eca AURA vs Ayah Fuji, Mana Lebih Cocok Jadi Mertua Alam Ganjar?
"Ketemu di cafe, aku butuh beberapa kali pertemuan dulu sih buat bisa open up, kayak kenapa sih. Pas udah bisa open, terus langsung nangis. Baru tahu ternyata karena ini," tutur putri Erwin Japasal.
"Emang aku dari dalamnya itu insecure, enggak percaya diri sama diri sendiri, apalagi dapat lingkungan yang enggak mendukung," imbuh Eca.
Sehingga tekanan yang didapatkan oleh Eca semakin lama semakin bertambah dan membuatnya berkecil hati. Gangguan mental yang dirasakan Eca bermula karena pengalaman masa SMA yang buruk.
"Kenapa enggak ada yang bisa jadi teman aku, aku salah apa. Makanya sekarang aku enggak kontekan sama teman-teman SMA," ungkap Eca.
Sebenarnya Eca bukan mengalami perundungan yang sampai melukai fisik. Namun teman-teman SMA tidak memperlakukannya dengan semestinya.
"Waktu SMA aku bukan di-bully, pengalamanku enggak menyenangkan waktu SMA. Orang-orang bilang SMA so fun, for me its not fun at all. Aku nangis setiap hari minta pindah sekolah," ujarnya.
Eca kerap dibicarakan teman-temannya di belakang. Bahkan ia pernah dituding merebut pacar kakak kelasnya, padahal Eca sendiri tidak kenal dengan mereka sama sekali.
"Mungkin ini pengalamannya sangat sepele untuk orang, karena aku enggak di-bully sampai kayak dijambak-jambak gitu, enggak. Tapi buat aku itu menyakitkan dan aku mengalami setiap hari," kata Eca.
Pengalaman buruk selama SMA inilah yang kemudian berdampak pada mental Eca Aura. Sehingga ia memilih menyakiti diri sendiri.