Suara.com - Sosok Haji Isam kembali menjadi sorotan karena ia dan keluarga kerap tampil dengan barang-barang mewah di berbagai kesempatan. Seperti diketahui, ia dikenal sebagai sosok pengusaha kaya raya di Kalimantan.
Haji Isam terkenal dengan keberhasilannya membawa Jhonlin Group menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia dengan aset mencapai Rp 15 triliun pada tahun 2019. Prestasinya diakui oleh berbagai lembaga dan pemerintah, seperti Kadin dan MURI.
Sebelumnya, Haji Isam juga telah memiliki sejumlah bisnis yang stabil sejak awal tahun 2000-an. Pria yang memiliki dua anak tersebut memiliki usaha di sektor penambangan batu bara, kelapa sawit, dan properti.
Semua bisnis tersebut tergabung dalam konglomerasi PT Jhonlin Group yang dimilikinya. Perusahaan ini juga mengelola entitas seperti PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Marine and Shipping, dan PT Jhonlin Air Transport yang menyediakan layanan jet pribadi.
Tak hanya itu, Haji Isam juga memiliki kegiatan bisnis di sektor agrobisnis dengan nama Jhonlin Agromandiri, yang mengelola perkebunan kelapa sawit. Jhonlin Agro Raya ini mengalami peningkatan nilai yang signifikan hingga valuasinya mencapai Rp2,4 triliun.
Sosok Haji Isam atau Syamsudin Andi Arsyad, dikenal sebagai salah satu tokoh Crazy Rich Kalimantan Selatan di media sosial.
Hanya dari satu perusahaan, dengan penjualan 400 ribu ton batu bara, ia bisa menghasilkan omzet Rp 40 miliar setiap bulannya.
Haji Isam juga memiliki rumah megah yang diperkirakan luasnya mencapai 20 hektar. Ia juga memiliki berbagai aset mewah, mulai dari mobil hingga aset lainnya.
Total kekayaannya disebut melebihi kekayaan Capres terkaya, Prabowo Subianto, yang dilaporkan memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 2,04 triliun dalam LHKPN-nya.
Baca Juga: Kasih Uang Jajan Anak Fantastis, Berapa Honor Andre Taulany?
Tapi, yang tidak banyak diketahui, bahwa Haji Isam tidak langsung tiba-tiba mendapatkan semua yang ia miliki. Lahir pada tahun 1968 di Batu Licin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, ia berasal dari latar belakang keluarga pengusaha yang telah lama bergerak dalam perdagangan dan perkebunan.
Meskipun menempuh pendidikan dasar dan menengah di kampung halamannya, Haji Isam melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Banjarmasin. Awalnya terlibat dalam perdagangan beras bersama ayahnya, namun pada tahun 1997, ia berpindah ke industri batu bara dengan mendirikan PT Jhonlin Baratama, yang kemudian berkembang menjadi Jhonlin Group.