Sejarah Jaket Bomber Seperti Digunakan Ganjar Pranowo Saat Debat Capres: Populer Sejak Perang Dunia Kedua

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 08 Januari 2024 | 11:26 WIB
Sejarah Jaket Bomber Seperti Digunakan Ganjar Pranowo Saat Debat Capres: Populer Sejak Perang Dunia Kedua
Outfit Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. (Instagram/@timechineco)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penampilan Ganjar Pranowo menarik perhatian saat debat ketiga capres pada Minggu (7/1/2024) lalu. Ia memilih menggunakan jaket bomber menyesuaikan dengan tema debat tadi malam yang membahas  pertahanan negara hingga hubungan internasional.

Pasangan nomor urut 3 tersebut memilih outfit dengan sentuhan gaya militer bersama Mahfud MD, cawapresnya. Keduanya tampil seragam dengan mengenakan jaket bomber berwarna hijau sage serta celana panjang berwarna khaki. Terungkap bahwa busana yang mereka kenakan merupakan karya dari brand lokal asal Bandung, Timechine Co.

Melalui akun Instagram resmi Timechine Co, diungkapkan bahwa jaket bomber yang dipakai oleh Ganjar dan Mahfud adalah bagian dari koleksi steeves flight jacket green. Jaket ini memiliki dua saku di samping dan satu saku di lengan kiri.

Desain jaket bomber ini secara sengaja menyerupai model jaket penerbangan militer Amerika Serikat F L-2B yang populer pada tahun 1950-an. Jaket yang dikenakan oleh Ganjar dan Mahfud terbuat dari nilon twill dan dilapisi dengan kain sutra rayon premium. Di situs Timechine Co, jaket tersebut dijual dengan harga Rp 750 ribu.

Baca Juga: Saat Ganjar 'Melerai' Debat Panas Prabowo dan Anies

Jaket bomber sendiri sebenarnya punya sejarah panjang sebelum menjadi tren di dunia fashion. Lantas, bagaimana sejarahnya? 

Sejarah Jaket Bomber

Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo memberikan pemaparan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo memberikan pemaparan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Jaket bomber, awalnya dikenal sebagai 'jaket penerbangan', diciptakan pada tahun 1917 oleh Dewan Pakaian Penerbangan Angkatan Darat AS untuk melindungi pilot Perang Dunia I di kokpit pesawat terbuka yang tak berinsulasi.

Seiring perkembangan penerbangan di antara dua Perang Dunia, desainnya berubah. Mulai dari kulit US Army Type A-1 pada 1927 yang memperkenalkan ikat pinggang, manset rajutan, hingga kemudian A-2 dengan penutup ritsleting, B-15 menjelang Perang Dunia II, dan model MA-1 yang ditingkatkan sekitar tahun 1949-1950.

MA-1, meskipun asalnya militer, memiliki manfaat tambahan sebagai jaket ringan yang ideal untuk musim gugur hingga musim semi, mampu menahan suhu 14 hingga 50 derajat Fahrenheit.

Baca Juga: Ramaikan Debat Pilpres Ketiga, Krisdayanti Yakin Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Unggul

Tren mode jaket bomber melesat ketika digunakan oleh ikon Hollywood seperti Humphrey Bogart, Marlon Brando, dan James Dean. Bahkan dalam film-film seperti Top Gun dan Drive, jaket bomber menjadi simbol ikonik yang mempengaruhi gaya.

Jaket bomber memiliki atribut khas seperti potongan longgar di lengan dan bahu, kerah berusuk, ikat pinggang, dan manset. Terbuat dari berbagai bahan seperti lamb suede, wol, tweed, dan kain tahan air, bomber menawarkan fleksibilitas untuk berpadu dengan berbagai gaya. Jika Anda memiliki visi khusus untuk bomber, stylist dapat membantu merealisasikannya dalam bahan yang Anda inginkan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI