Suara.com - Meski sudah melakukan peletakan batu pertama, rencana pembangunan beach club Raffi Ahmad di Pantai Krakal masih terus mengundang polemik. Pasalnya, pembangunan tersebut dikhawatirkan akan merusak kawasan lindung karst.
Berdasarakan UU Lingkungan Hidum dan Permen-ESDM No.17/2012, Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) seperti yang ada di Pantai Krakal adalah kawasan lindung geologi sebagai kawasan lindung nasional sehingga tidak boleh dirusak. Selain kehilangan gunung karst, pembangunan tersebut juga dikhawatirkan bisa menghilangkan berbagai manfaat karst.
Apa saja manfaat batuan karst?
Batuan karst adalah batuan yang terbentuk akibat pelarutan air pada batu gamping dan/atau dolomit. Jenis batuan ini memiliki bentuk permukaan yang khas, seperti cekungan tertutup, lubang-lubang, dan gua. Tak hanya membentu pemandangan, batuan ini juga memiliki berbagai manfaat seperti berikut.
1. Penyedia air bersih
Batuan karst memiliki banyak celah dan rongga, sehingga air bisa meresap dengan baik, sampai ke lorong sungai bawah tanah. Air yang tersimpan di dalam batuan karst bisa menjadi sumber air bersih bagi masyarakat sekitar, terutama di daerah yang kekurangan air permukaan.
Selain itu, air bawah tanah karst juga memiliki kualitas yang baik, karena telah mengalami proses penyaringan alami oleh batuan karbonat.
2. Penyerap karbon
Batuan karst mampu menyerap karbon yang mencemari udara dalam jumlah besar, yaitu sebesar 13,482 Giga gram per tahunnya. Dengan demikian, batuan karst bisa membantu mengurangi dampak pemanasan global dan perubahan iklim di wilayah sekitar.
Baca Juga: Mengenal Luxury Tourism, Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul yang Berpotensi Rugikan Warga Lokal
Proses penyerapan karbon oleh batuan karst terjadi melalui reaksi kimia antara karbon dioksida dengan kalsium karbonat, yang menghasilkan kalsium bikarbonat.