
Mengutip laman 99, Jepang telah mewajibkan semua penduduknya untuk membangun rumah anti gempa sejak tahun 1971. Dan pada tahun 1981, pemerintah Jepang menetapkan Standar Bangunan Jepang harus tahan terhadap guncangan di atas 6 magnitudo.
Lalu, apa yang membuat rumah dan bangunan di Jepang antigempa?
1. Pemakaian material bangunan yang ringan
Rumah di Jepang dibangun dengan material yang lebih ringan, seperti penggunaan material kayu sebagai rangka bangunan serta penggunaan bata ringan dan rangka baja ringan. Dengan material yang ringan, risiko terluka dan meninggal dunia akibat tertimpa bangunan juga bisa diminimalkan.
2. Simetrisitas dan struktur bangunan sederhana
Struktur bangunan yang sederhana dan simetrisitas bangunan dapat menahan efek guncangan gempa lebih baik daripada bangunan yang bentuknya tidak beraturan. Hal itu disebabkan kekuatan gempa yang terjadi dapat terdistribusi secara merata ke seluruh elemen struktur bangunan.
3. Sistem konstruksi penahan beban
Desain rumah antigempa di Jepang memastikan bahwa seluruh komponen elemen bangunan, baik struktural dan non-struktural, terikat dengan baik satu sama lain. Penyatuan struktur pondasi, kolom, balok, dan struktur atap dilakukan melalui sambungan yang memadai.
4. Desain knock down
Desain knock down (dapat dibongkar pasang) merupakan desain rumah anti-gempa yang paling terkenal dan dipopulerkan oleh masyarakat Jepang. Saking populernya, menggunakan desain rumah knock down merupakan sebuah tren dan dianggap sebagai bagian gaya hidup urban masyarakat Jepang.