Suara.com - Kecelakaan maut yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga rute Surabaya-Bandung dengan KA Lokal Bandung Raya terjadi di petak Jalan Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada hari ini Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 06.00 WIB. Musibah ini menambah daftar panjang kecelakan kereta api di Indonesia. Selengkapnya berikut daftar kecelakaan kereta api terparah.
Berdsarkan keterangan dari Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung, Joni Martinus, kecelakaan tersebut terjadi ketika KA Turangga melaju dari arah timur menuju barat, lalu KA Lokal Bandung Raya yang melaju dari arah berlawanan. Tak dapat menhindar kereta pun akhirnya bertabrakan di tikungan, hingga menyebabkan kerusakan parah terhadap lokomotif dan gerbong depan KA Turangga, lalu gerbong bagian belakang KA Lokal Bandung Raya.
Akibat kecelakaan KA Turangga dengan KA lokal Bandung Raya ini menyebabkan 4 orang tewas dan 37 penumpang luka ringan. Sementara ratusan penumpang lainnya harus dievakuasi dan puluhan jadwal perjalanan kereta terdampak.
Sebelumnya beberapa kecelakaan kereta api memang juga pernah terjadi di Indonesia. Bahkan hingga menyebabkan tewasnya ratusan orang.
Baca Juga: Korban Meninggal dan Luka dalam Kecelakaan KA Turangga - KA Lokal Bandung Raya Peroleh Santunan
Daftar Kecelakaan Kereta Api Terparah
Berikut adalah daftar kecelakaan kereta api terparah yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Kecelakaan KA Padang Panjang
Kecelakaan KA terparah pertama terjadi di Padang Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 22 Desember 1944. Dalam kecelakaan tersebut, sebanyak 200 orang meninggal dunia lalu 250 lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan tersebut adalah laka tunggal. Menurut laporan, KA mengalami rem blong sehingga terjadi selip roda hingga menyebabkan sebagian besar lokomotif keluar dari rel.
2. Kecelakaan KA di Bintaro 1987
Baca Juga: 5 Kecelakaan Maut Kereta Api 'Adu Banteng' Selain KA Turangga, Ratusan Orang Tewas
Kecelakaan kereta api terparah sepanjang sejarah Indonesia kemudian adalah Tragedi Bintaro 1987. Kecelakaan ini terjadi pada tanggal 19 Oktober 1987 yang melibatkan KA Rangkas dengan KA Merak.
KA Rangkas ini terdiri dari 7 rangkaian gerbong yang berjalan dari Tanah Abang menuju Merak. Sementara KA Merak melaju dari Rangkasbitung ke Tanah Abang. Sampai di lokasi kejadian, kedua kereta bertabrakan di pagi hari sekitar pukul 06.45 WIB. Sebanyak 156 penumpang dari kedua KA dilaporkan tewas dalam tragedi itu karena bergelantungan di area luar kereta.
3. Kecelakaan KA Uap di Cipayung
Kecelakaan KA terparah selanjutnya terjadi pada kereta api uap Bumel yang mengalami tabrakan dengan kereta api cepat berlokomotif diesel modern tipe BB200. Insiden maut tersebut terjadi pada tanggal 20 September 1968. Dalam insiden ini, sebanyak 116 orang dilaporkan meninggal dunia.
4. Kecelakaan KRL di Depok
KRL Ratu Jaya Depok mengalami kecelakaan parah pada 2 November 1993. Kecelakaan ini diakibatkan karena kesalahan informasi antar petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) di pemberangkatan Stasiun Depok Lama dan juga Stasium Citayam.
Dua kereta api tersebut berangkat dari masing-masing stasiun lalu bertabrakan di tengah perjalanan. Sebanyak 20 orang tewas dan 100 lainnya mengalami luka-luka.
5. Kecelakaan KA Empu Jaya dan KA GBM Selatan
Pada tanggal 25 Desember 2001, sekitar pukul 04.30 WIB, KA Empu Jaya dengan nomor perjalanan 146 bertabrakan dengan KA Gaya Baru Malam Selatan dengan nomor perjalanan 153 yang trngsh menunggu bersilangan di jalur 3 emplasemen Stasiun Ketanggungan Barat, Brebes.
Tabrakan ini terjadi lantaran KA 146 melanggar sinyal untuk masuk stasiun Ketanggungan Barat yang beraspek merah (tanda kereta harus berhenti). Peristiwa tersebut menyebabkan sebanyak 31 orang tewas dan 53 lainnya luka berat termasuk masinis KA 146.
6. Kecelakaan KA Kertajaya dan KA Sembrani
KA 150 Kertajaya dan KA 40 Sembrani mengalami tabrakan di Stasiun Gubug, Grobogan, Jawa Tengah pada 15 April 2006 sekitar pukul 02.10 WIB. Dari laporan KNKT, kecelakaan ini terjadi di wesel empat sebelah timur stasiun.
KA Sembrani yang melaju dengan kecepatan normal 70 km/jam masuk ke dalam stasiun dari arah Semarang. Akan tetapi, ternyata terdapat KA Kertajaya di jalur yang dimasuki hingga menyebabkan masinis KA Sembrani melakukan pengereman darurat. Sementara itu, KA Kertajaya berusaha untuk mundur. Namun tabrakan pun tak terhindarkan. Sebanyak 14 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
7. Kecelakaan KA Senja Utama dan KA Argo Dwipangga
Kecelakaan KA terparah pada 2 Oktober 2010, di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Kecelakaan ini dialami oleh kereta api penumpang, KA 172 Senja Utama dan KA 184 Argo Dwipangga, yang bertabrakan secara frontal. Akibatnya, sebanyak 36 orang dilaporkan tewas dan 90 orang luka-luka.
Kecelakaan tersebut disebabkan karena kesalahan dari masinis KA 172 yang melanggar sinyal merah dan menerobos masuk ke jalur berlawanan dengan KA 184.
8. Kecelakaan KA Batu Bara dan Truk Tangki
Kecelakaan KA terparah selanjutnya terjadi pada 9 Oktober 2013, di Banyumas, Jawa Tengah. KA 4502 yang mengangkut batu bara, menabrak sebuah truk tangki yang melintas di sebuah perlintasan tanpa palang pintu.
Akibatnya, sebanyak 7 orang tewas dan 4 orang lainnya luka-luka. Kecelakaan tersebut disebabkan oleh kelalaian dari sopir truk tangki yang tak memperhatikan sinyal kereta api dan berusaha menyeberang saat Ka Sudah mendekat.
9. Kecelakaan KRL Vs Tangki Pertamina
Pada tanggal 9 Desember 2013, KRL tujuan Tanah Abang menabrak sebuah truk tangki Pertamina yang mengangkut 24 ribu liter BBM premiun. Truk tangki ini mogok di tengah rel. Adapun kecelakaan terjadi sekitar pukul 11.15 WIB di pintu perlintasan nomor 57A Km. 16+974 Pondok Betung, Jakarta Selatan.
Kecelakaan KA vs Truk Pertamina diduga disebabkan oleh palang pintu yang tak berfungsi dan truk mengabaikan sirene dari palang pintu. Lokasi kecelakaan terjadi hanya 200 meter dari titik Tragedi Bintaro 1987. Tabrakan ini pun menyebabkan ledakan besar dan membakar seluruh bagian dari mobil tangki, bagian depan KRL, serta beberapa bangunan dalam radius 15 meter. Sebanyak 7 orang dilaporkan meninggal dunia.
10. Kecelakaan KA Turangga dan Kereta Lokal Bandung Raya
Terakhir yang baru saja terjadi yaitu kecelakaan maut KA Turangga dan Kereta Lokal Bandung Raya. Tepatnya di daerah Cicalengka, Bandung, pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 sekitar pukul 06.00 WIB.
Menurut Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, KA Turangga yang mengangkut 287 penumpang. Sementara Kereta Bandung Raya membawa 191 penumpang. Seluruhnya berhasil dievakuasi sementara para korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit.
Demikianlah daftar kecelakaan kereta api terparah, terbaru dialami KA Turangga dan Kereta Lokal Bandung Raya. Semoga kecelakaan serupa tidak terjadi kembali.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari