Mengenal Luxury Tourism, Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul yang Berpotensi Rugikan Warga Lokal

Sabtu, 06 Januari 2024 | 11:40 WIB
Mengenal Luxury Tourism, Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul yang Berpotensi Rugikan Warga Lokal
Lokasi beach club Raffi Ahmad di Gunungkidul (IG/raffinagita1717)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kemewahan juga bisa diukur dari program yang ditawarkan. Salah satu yang paling disukai adalah bergabung dengan komunitas masyarakat tradisional termasuk pergi ke sekolah dan mengikuti aktivitas keseharian mereka.

'Warga Jadi Penonton di Tanah Sendiri'

Pakar Manajemen Bencana Geologi Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, Nandra Eko Nugroho mengatakan, masyarakat harus memahami betul konsep luxury tourism yang akan dibangun oleh Raffi Ahmad di Gunungkidul. Konsep tempat wisata luxury tourism memiliki standar yang cukup tinggi dibandingkan model tempat wisata lainnya.

"K3 harus jelas, minimal pelayanan tersertifikasi, begitu juga personelnya," ungkap Nandra saat dihubungi Suara.com, Jumat (5/1/2024).

Pada umumnya, luxury tourism akan bekerja sama dengan pihak ketiga atau outsourcing untuk mempekerjakan karyawan dengan standar tertentu.

"Warga harus paham. Saya kasihan dengan warga jadi penonton di tanah sendiri," paparnya.

Sementara itu, dari sisi lingkungan juga dapat dipastikan akan mengalami kerusakan akibat pembangunan beach club mewah Raffi Ahmad tersebut.

Fungsi batuan karst adalah sebagai area tangkapan air. Batuan karst memiliki karakteristik pori-pori di permukaannya, sehingga air hujan yang mengenai batuan akan langsung terserap ke dalam pori-pori tanpa melewati tanah. Tak heran banyak dijumpai sungai bawah tanah di dalam perbukitan karst.

Apabila pembangunan beach club dengan merusak morfologi karst dilakukan, maka lanskap kawasan karst akan berubah, air limpasan semakin banyak yang berujung pada bencana banjir dan kekeringan. Tentu saja dampak ini akan dirasakan oleh warga lokal. Oleh karenanya, Nandra berharap warga lokal memahami betul segala dampak pembangunan wisata tersebut, bukan hanya melihatnya dari segi investasi saja.

Baca Juga: Rencana Sandiaga 'Akali' Beach Club Raffi Ahmad Jadi Wisata Hijau Dikritik: Jangan Malu-maluin

"Karst itu bukan daerah kering, di bawahnya banyak airnya sebagai sumber air baku PDAM juga. Harus diingat warga bisa minum dari karst," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI