Suara.com - Setelah ditutup pada 4 Oktober 2023 lalu, TikTok Shop di Indonesia kembali beroperasi tepat di hari belanja online nasional (harbolnas) pada 12 Desember 2023.
Dua bulan tak beroperasi, tentu saja menjadi tantangan bagi para pemilik toko (seller) yang telah membangun susah payah bisnisnya di platform ini.
Selama TikTok Shop tutup, akun para penjual secara otomatis berubah menjadi “Mode Libur”. Namun, begitu akses belanja di platform ini kembali dibuka, akun para penjual tersebut akan secara otomatis aktif.
Berikut step yang bisa diikuti untuk mengaktifkan toko kembali:
Baca Juga: Cerita Pelaku UMKM yang Sumringah TikTok Shop Buka Lagi
- Buka “Akun Saya” di Seller Center,
- Klik “Pengaturan”
- Pindah “Mode hari libur” untuk dinon-aktifkan, setelah itu produk Anda akan muncul dan dapat diakses kembali oleh pelanggan.
Nah, agar toko Anda yang sempat libur dua bulan itu kembali laris manis dan dikunjungi pembeli, ada tips dari Yosef Aji Baskoro, seorang Marketing Coach, yang bisa diperhatikan.
Menurut Yosef, diperlukan pendekatan Data-Driven Decision Making yang terukur dan efektif untuk membuat bisnis toko di TikTok meraih sukses. Jadi alih-alih menggunakan insting, Yosef menyebutkan pentingnya pengambilan keputusan yang berbasis data.
TikTok sendiri mengelompokkan algoritmanya menjadi dua model utama, yaitu Stay Model dan Deal Mode. Dari keduanya itu, para seller bisa mendapatkan banyak data berharga, misalnya demografi orang-orang yang melihat konten Anda, ketertarikan mereka, apa yang mereka cari, dan lainnya.
Jadi, ada langkah yang lebih dari sekadar membuat konten menarik untuk membuat toko Anda menjadi ramai. Berikut penjelasannya, seperti dikutip dari siaran pers yang dibagikan oleh Ninja Xpress.
- Bikin konten yang menarik dan relevan untuk meningkatkan jumlah likes, comments, shares, dan save.
- Mengatur username, foto profil, dan elemen lainnya agar akun toko mudah diingat oleh audiens.
- Penggunaan hook video yang menarik, seperti "Tonton sampai habis" untuk meningkatkan rata-rata waktu menonton konten atau average watch time.
- Bikin konten testimonial, demonstrasi produk, kisah sukses, pengalaman pribadi, dan edukasi yang berpotensi meningkatkan Click Through Rate (CTR) dan page views.
- Menyediakan deskripsi produk yang menarik, gambar produk yang menarik, review positif, jumlah produk terjual, dan promo atau penawaran khusus untuk membuat pembeli mau memasukkan produk Anda ke dalam keranjang.
- Menciptakan urgensi dengan memberikan diskon atau promo dengan batas waktu tertentu, yang akan mendorong pembeli untuk segera melakukan pembayaran, terutama saat live di TikTok.
Baca Juga: Kemendag Ancam Cabut Izin Usaha TikTok Shop Jika Transaksi Masih di Aplikasi