Menilik Cara Kerja Sistem Peringatan Dini Gempa di Jepang

Jum'at, 05 Januari 2024 | 15:47 WIB
Menilik Cara Kerja Sistem Peringatan Dini Gempa di Jepang
Seorang warga melintas di depan sebuah bangunan rumah yang rusak akibat gempa Jepang terjadi pada Rabu (16/3/2022). (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar duka datang dari negara Jepang, lantaran dalam dua hari pertama tahun 2024, Jepang diguncang dengan kejadian luar biasa sehingga membuat warga sekitar dalam keadaan darurat. Bencana alam gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 mengguncang kawasan pantai Laut Jepang hingga menyebabkan tsunami.

Ratusan rumah warga hancur dan rata dengan tanah, begitu pula dengan jalanan yang retak hingga banyak korban tewas di beberapa daerah.

Kasus gempa bumi di Jepang ini juga sempat membuat transportasi publik lumpuh dan banyak warga setempat kehilangan kontak dengan keluarga. Pemerintah Jepang pun juga sudah mengeluarkan peringatan dini atas potensi tsunami dengan perkiraan gelombang hingga 5 meter.

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 7,6 terjadi di kawasan pantai Laut Jepangn tepatnya di prefektur Ishikawa dan Toyama pada Senin (1/1/2024) sekitar pukul 16.10 waktu setempat. Gempa bumi yang berpusat dengan jarak 10 mil atau 42 kilometer dari timur laut Anamizu di prefektur Ishikawa ini pun terjadi selama kurang lebih 1 menit.

Baca Juga: Deretan Insiden di Jepang Awal Tahun 2024, Gempa hingga Tabrakan Pesawat

Meskipun negara Jepang menjadi salah satu negara dengan mitigasi gempa bumi tercanggih di dunia, namun hal ini tidak membuat Jepang bebas dari kejadian runtuhnya bangunan ataupun retaknya jalanan.

Beberapa kali gempa susulan terjadi namun tidak sekuat gempa pertama. Bencana ini menewaskan 62 orang di daerah Ishikawa. Pemerintah Jepang hingga kini masih mengevakuasi warga yang terjebak di daerah sekitar Ishikawa dan Toyama karena aliran listrik dan telekomunikasi sempat terputus selama 1 hari.

Korban Jiwa Bisa Dimitigasi oleh Bangunan dan Sistem Peringatan Dini Gempa

Meski kelihatannya banyak korban jiwa dalam gempa, tak sedikit terjadi karena bangunan rentan bukan gempa itu sendiri.

Gempa Jepang kemarin yang bisa dibilang sebagai major earthquakes terhitung telah termitigasi. Jumlah korban jiwa relatif kecil, ditambah lagi angka itu didorong oleh tsunami susulan.

Baca Juga: Viral Livestreamer Jepang Terima Notifikasi Sebelum Gempa, Apa Sih Itu dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Harus diingat baik-baik bahwasannya angka korban jiwa selalu bisa ditekaan dengan perencanaan dan teknik pembangunan yang tepat.

Selain itu, Jepang juga memiliki sistem peringatan dini yang diberi notifikasi lewat ponsel. Sistem peringatan ini bisa meminimalisir kerusakan dan korban jiwa.

Sebab, masyarakat bisa segara mencari perlindungan.

Lantas bagaimana cara kerja sistem peringatan dini yang dibuat oleh Jepang, berikut ulasannya.

Cara Kerja Sistem Peringatan Dini

Ketika bencana gempa muncul, warga Jepang akan diberi notifikasi melalui ponsel masing-masing dalam hitungan detik. Japan Meteorological Agency (JMA) pada tahun 2007 meluncurkan layanan earthquake early warning yang disebarkan melalui media penyiaran.

Sistem ini mengeluarkan peringatan ketika gempa terdeteksi oleh lebih dari 4.000 seismometer yang tersebar di seluruh penjuru Jepang.

Saat gelombang utama gempa terdekteksi oleh stasiun seismik terdekat dengan kejadian. Informasi datangnya getaran dikirimkan ke pusat data.

Pusat data lalu menganalisi estimasi lokasi dan kekuatan potensial pusat gempa, lalu mengeluarkan peringatan di berbagai lokasi di seluruh negeri dalam hitungan detik.

Peringatan dini gempa biasanya disampaikan melalui siaran TV, radio, dan ponsel. Notifikasi peringatan dini gempa itu dikirimkan melalui layanan yang disediakan oleh tiga operator telekomunikasi terbesar di Jepang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI