Petugas sudah berusaha mengosongkan salah satu jalur kereta di Stasiun Sudimara, yakni dengan memindahkan KA 225 dari Jalur 3 ke Jalur 1. Namun upaya ini tidak sampai ke pihak masinis KA 225, Slamet Suradio.
Petugas sudah berusaha memberikan sinyal terompet, mengibarkan bendera, hingga menggerakkan kedua tangan, tetapi kondisi lokomotif yang juga dipenuhi banyak penumpang membuat masinis kesulitan melihat isyarat.
Kecelakaan antara KA 225 dan KA 220 pun tak terelakkan, apalagi karena saat itu rutenya adalah berupa tikungan S di KM 17+252 lintas Angke-Tanah Abang-Rangkasbitung-Merak yang pada masa itu masih didominasi perkebunan dengan semak belukar yang luas.