Generasi sandwich bisa jadi sangat terbantu dengan kehadiran orang tua di rumah karena dapat membantu mengurus rumah tangga dan mengawasi anak-anak, saat mereka bekerja.
Beberapa studi di Asia Timur bahkan menunjukkan generasi sandwich lebih memilih untuk meninggalkan anak-anak mereka dengan orang tua agar mendapatkan pendidikan yang baik, terutama mengenai nilai-nilai dan budaya di dalam keluarga.
Sementara itu penelitian di Eropa dan Asia Tenggara menunjukkan generasi sandwich mendapatkan bantuan, terutama dalam hal finansial dari orang tua.
Generasi sandwich kerap jaki berperan sebagai pendamping bagi orang tua dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Fakta ini menegaskan bahwa generasi sandwich dapat menghadapi tantangan dengan baik selama mereka mempersiapkan diri dan mengelola tugas mereka dengan baik.
Lebih lanjut, dengan adanya komunikasi antara ketiga generasi tersebut, hubungan keluarga dapat diperkuat dan nilai-nilai positif dapat diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Hasil survei yang dilakukan oleh CBNC Indonesia pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sekitar 48,7 persen dari masyarakat produktif Indonesia (usia 25–45 tahun) termasuk dalam kategori generasi sandwich.
Mereka memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan kehidupan kepada diri mereka sendiri, orang tua, dan anak-anak mereka secara bersamaan. Bagi mereka yang tidak siap secara finansial atau mental, situasi ini dapat menimbulkan tekanan yang berpotensi mengurangi kesejahteraan psikologis.