Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap Biang Kerok yang Bikin Bali Macet, Ternyata Gara-gara Ini

Kamis, 04 Januari 2024 | 11:08 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap Biang Kerok yang Bikin Bali Macet, Ternyata Gara-gara Ini
Menparekraf Sandiaga Uno.(Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan penyebab macetnya jalanan di Bali pada saat akhir tahun 2023 kemarin. Sandi menyebut kalau kepadatan itu tidak disebabkan karena lonjakan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali, melainkan akibat penumpukan turis di satu wilayah saja. 

Sandiaga Uno mengatakan kalau kebanyakan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara kebanyakan liburan di daerah Bali Selatan. Hal tersebut tentu menjadi PR bagi Kemenparekraf juga pemerintah daerah setempat untuk mempromosikan tempat wisata lain selain di area Bali Selatan.

"Bapak Pj Gubernur Bali dan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali telah mempromosikan wisata Bali Utara, Bali Barat maupun Bali Timur. Kami mendorong agar investasi lebih banyak di luar Bali Selatan supaya terdistribusi karena ini yang akan menjadi catatan kami,” kata Sandiaga dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/1/2024).

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP, Sandiaga Salahudin Uno saat ditemui di Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (12/11/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP, Sandiaga Salahudin Uno saat ditemui di Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (12/11/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

Diketahui bahwa di daerah Bali selatan memang banyak tempat wisata populer, sebagian besar wilayah tersebut masuk dalam Kabupaten Badung. Beberapa lokasi wisata yang populer seperti Garuda Wisnu Kencana, pantai Jimbaran, Pantai Kuta, Pura Uluwatu Pura, dan masih banyak lagi. 

Baca Juga: Outfitnya Saat Malam Tahun Baru Dinilai Kelewat Seksi, Fuji Juga Kenakan Sepatu dan Tas Harganya 10 Kali Lipat UMK Bali!

Kemacetan panjang juga terjadi menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, sehingga menyebabkan para wisatawan berjalan kaki menuju bandara. Sandi mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi lantaran banyaknya kendaraan pribadi yang parkir memakan jalan raya pada sekitar pusat oleh-oleh. 

"Tidak ada lonjakan yang luar biasa, karena yang terjadi di Bali bukan jumlah wisatawan yang masuk tapi pengaturan (kendaraan pribadi) di pusat oleh-oleh,” ungkapnya.

Sementara soal Bali yang masuk dalam jajaran destinasi wisata overtourism atau kelebihan wisatawan sepanjang Januari- November 2023 menurut World Travel and Council, Menparekraf menyebut hal ini menjadi catatan tersendiri bagi pihaknya. Namun demikian, berdasarkan catatannya, jumlah wisatawan yang datang ke Bali pada 2019 dibandingkan dengan 2023, jumlahnya masih di bawah 30 persen.

Lebih lanjut guna menghindari kepadatan lalu lintas dalam menghadapi lonjakan wisatawan, ia menyebut pemerintah sedang mendesain pembangunan kereta LRT.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali Tjok Bagus Pemayun menuturkan kunjungan wisman ke Bali pada Januari hingga akhir Desember 2023 mencapai 5.328.238, sementara kunjungan wisnus sebanyak 9.877.911.

Baca Juga: Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Rayakan Tahun Baru di Bali, Nginap di Hotel Bintang 5 yang Bayarnya Pakai Dolar

Atas kemacetan yang terjadi pada beberapa waktu lalu, ia menyebut akan menjadikan catatan sehingga hal itu tidak kembali terulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI