Suara.com - Pesawat jet pribadi yang ditumpangi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sekeluarga tengah menjadi perbincangan lantaran terlihat pengap dan mirip bus di Jawa. Ternyata tak cuma sempit, jet pribadi juga merupakan moda transportasi paling berpolusi di dunia.
Siapa sangka pasangan selebritis yang dijuluki 'sultan' di Indonesia malah menuai ledekan dari warganet lantaran potretnya saat terbang dari Paris ke London. Hal ini lantaran Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Rafathar, Rayyanza dan dua pengasuhnya yakni Mbak Lala dan Sus Rini tampak berdesakan saat berada di dalam pesawat jet.
"Holiday. Menutup 2023 untuk menuju 2024," demikian Raffi Ahmad menuliskan caption untuk foto yang ia unggah pada akhir tahun 2023 itu.
Potret suasana di dalam jet pribadi tersebut rupanya memantik komentar warganet. Tak sedikit yang tak menyangka kalau pesawat jet pribadi tersebut dalamnya sangat sempit.
Baca Juga: Raffi Ahmad Ditaksir Rogoh Kocek Rp1,3 Juta untuk Tiket Nonton Liverpool Bareng Rafathar
"Private jet gak ada bagasinya apa gimana ya? Serius nanya nih," komentar warganet dengan akun @wrighxxxxxx.
"Engap gitu ya aku ngeliatnya...... lebih lega bus ke Jawa," timpal warganet @sidexxxxx.
Moda Transportasi Paling Berpolusi
Selain terlihat sempit dan pengap hingga jadi bahan olokan warganet, ternyata pesawat jet yang kerap digunakan selebriti dan pejabat merupakan transportasi penyumbang polutan yang cukup besar di dunia.
Jika dilihat dari perjalanan Raffi Ahmad dari Paris ke London misalnya, pesawat itu hanya memakan waktu 50 menit hingga satu jam untuk menerbangkan penumpangnya ke kota yang berjarak 415 kilometer itu.
Baca Juga: Garis Keturunan Raffi Ahmad Kinclong Banget: Ayah Direktur Bank, Kakek Jenderal Polisi Darah Biru
Sebuah pesawat jet pribadi bisa menghasilkan dua ton karbondioksida dalam satu jam perjalanannya. Nah, bisa dibayangkan dari jarak yang ditempuh Raffi Ahmad tersebut dan waktu tempuh yang singkat serta kapasitas penumpang yang tidak massal membuat pembuangan emisi karbon bisa cukup boros hingga berdampak pada lingkungan.
The European Federation for Transport and Environtment dalam laporannya pada tahun 2021 menuliskan bahwa transportasi udara merupakan penyumbang karbon CO2 dan menghasilkan efek non-CO2 paling banyak. Transportasi udara yang dimaksud ini juga termasuk privat jet yang sering digunakan orang-orang kaya.
Sementara itu, setidaknya ada satu pesawat jet pribadi yang terbang dari satu negara Eropa setiap enam menitnya pada tahun 2022. Hal ini membuat beberapa organisasi khawatir akan kondisi lingkungan.
Surat terbuka pelarangan penggunaan jet pribadi telah ditandatangani oleh 75 organisasi di seluruh Eropa. Organisasi Friends of the Earth, jaringan Stay Grounded, Federation of Young European Greens dan Flight Free UK ikut menandatangani surat ini.
Tak cuma dari segi lingkungan, penggunaan pesawat jet pribadi juga menimbulkan gesekan di kelas sosial. Mereka menyoroti soal lonjakan moda transportasi yang melonjak di tahun 2022 dengan seperempat jumlahnya adalah perjalanan jet pribadi dengan jarak yang sangat pendek.
Greenpeace menyoroti bahwa perjalanan pendek di bawah 500 kilometer masih bisa dilakukan dengan menggunakan kereta api ketimbang menaiki pesawat jet.
Dari persoalan ini, organisasi-organisasi tersebut mengkritik soal perlombaan penghargaan kepada frequent flyer dengan program air miles. Alih-alih memberi penghargaan, seharusnya para frequent flyer itu dikenakan pajak.
"Seorang miliarder merusak iklim dengan penerbangan selama 11 menit seperti yang dilakukan beberapa orang dari populasi dunia termskin sepanjang hidup mereka," demikian kata Sean Currie dari jaringan Stay Grounded.