Rekam Jejak Rizal Ramli Semasa Hidup: Kariernya Moncer, Pernah Jadi Menkeu Era Gus Dur

Rabu, 03 Januari 2024 | 09:18 WIB
Rekam Jejak Rizal Ramli Semasa Hidup: Kariernya Moncer, Pernah Jadi Menkeu Era Gus Dur
Potret Ekonom senior Rizal Ramli. (Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli menghembuskan nafas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta pada Selasa (2/12/2024) sekitar pukul 19.30 WIB. Berita meninggalnya mantan Menteri Keuangan era Gus Dur ini diumumkan melalui akun Twitter resmi Rizal Ramli. 

Sosok Rizal Ramli tak hanya dikenal sebagai ekonom senior, namun juga sebagai panutan para penerus kepemimpinan sekaligus kritikus pemerintah. 

Lalu, seperti apa sosok Rizal Ramli semasa hidupnya? Simak inilah profil dan rekam jejak Rizal Ramli selengkapnya.

Profil Rizal Ramli

Baca Juga: Kala Moeldoko Kenang Rizal Ramli bak Obat Menyehatkan

Pria bernama lengkap Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli, M.A. ini lahir di Padang, Sumatera Barat pada tanggal 10 Desember 1954. Putra daerah Sumatera Barat ini berhasil menjadi salah satu ekonom asal tanah Minang yang tetap eksis di berbagai zaman.

Kehidupan seorang Rizal Ramli  dipenuhi lika-liku. Ia telah menjadi seorang anak yatim piatu sejak umur 6 tahun karena sang ayah dan ibu meninggal dunia di umurnya yang masih sangat belia.

Rizal Ramli memilih untuk tinggal bersama neneknya di Bogor dan berhasil menempuh pendidikan dari bangku SD hingga SMA di Bogor. Setelah lulus SMA, Rizal Ramli diterima masuk jurusan Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Keterbatasan biaya yang dialami keluarga Rizal Ramli membuatnya harus bekerja terlebih dahulu demi memenuhi kebutuhan perkuliahannya di Bandung.

Namun siapa sangka, Rizal Ramli justru bisa melanjutkan pendidikannya hingga berhasil mendapatkan gelar doktor bidang perekonomian Boston University pada tahun 1990 silam.

Baca Juga: Unggahan Sedih Luhut Binsar Pandjaitan Untuk Mendiang Rizal Ramli

Rekam Jejak Rizal Ramli

Kegiatan aktivis dan kritikus perekonomian di Indonesia pun menjadi salah satu titik balik kehidupan Rizal Ramli setelah lulus dari Boston University.

Bersama rekan-rekannya, Rizal mendirikan sebuah lembaga bernama ECONIT Advisory Group. Lembaga ini menjadi salah satu pelopor pembentukan organisasi pengamat perekonomian dan kerap mengkritisi kebijakan ekonomi pemerintah Orde Baru. 

Sekembalinya ke Indonesia, Rizal Ramli akhirnya ditunjuk oleh Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur untuk menjabat sebagai Kepala Bulog pada tahun 2000.

Meskipun hanya diberikan waktu kurang dari 2 tahun, namun Rizal Ramli berhasil mendongkrak pendapatan Bulog yang sudah lama terpuruk saat itu hanya dalam waktu bulan.

Keberhasilan Rizal Ramli dalam mengubah sistem bisnis dan memutar roda perekonomian Indonesia membuatnya ditunjuk dan diangkat untuk menjaid Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Agustus 2000 silam.

Lewat gagasannya, Rizal Ramli mencanangkan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi dan berhasil mendongkrak pendapatan perusahaan negara seperti PT Telkom dan PT PLN melonjak hingga surplus besar besaran.

Perputaran jabatan kembali dirasakan oleh Rizal Ramli saat dirinya ditunjuk Gus Dur untuk menjadi Menteri Keuangan pada 12 Juni 2001. Saat itu, pemerintah Indonesia sedang mengalami peralihan jabatan dari Presiden Gus Dur ke Megawati. Namun jabatan ini hanya diemban Rizal selama dua bulan sebelum akhirnya ia digantikan oleh Boediono.

Tak hanya di bidang pemerintahan, Rizal Ramli juga pernah ditunjuk untuk menjadi Komisaris Utama (Komut) beberapa perusahaan BUMN, seperti PT Semen Gresik dan PT BNI. Selama menjabat sebagai Komut, Rizal kerap kali mengungkapkan kritiknya terhadap kebijakan pemerintah hingga menuai kontroversi.

Lagi-lagi, Rizal Ramli kembali didaulat menjadi menteri dalam Kabinet Kerja di bawah pemerintahan Presiden Jokowi pada tahun 2015 lalu.

Rizal Ramli pun resmi dilantik sebagai Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman pada Agustus 2015. Namun jabatan ini hanya diembannya selama hampir 1 tahun sebelum dirinya digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Kritik-kritik Rizal Ramli terhadap pemerintah Indonesia pun kerap kali menuai kontroversi di publik, termasuk dirinya yang mengomentari soal proyek 35.000 watt gagasan Jusuf Kalla (JK) yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden. Ia pun menganggap proyek tersebut terlalu ambisius hingga membuat kabinet Jokowi - JK sempat goyah.

Namun kini, ekonom sekaligus kritikus Indonesia tersebut telah kembali ke pangkuan-Nya. Selamat jalan, Pak Rizal Ramli.

Kontributor : Dea Nabila

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI