Rekam Jejak Mentereng Hary Tanoe, Konglomerat yang Nyaleg Bareng Istri dan 5 Anaknya

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 02 Januari 2024 | 18:59 WIB
Rekam Jejak Mentereng Hary Tanoe, Konglomerat yang Nyaleg Bareng Istri dan 5 Anaknya
Keluarga Hary Tanoe (Instagram/@liliana_tanoesoedibjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada yang unik dari keluarga sosok Hary Tanoesoedibjo alias Hary Tanoe.

Keunikan tersebut terletak di fakta bahwa Hary Tanoe beserta istrinya, Liliyana Tanaja Tanoesoedibjo (Liliana Tanoe) bakal maju nyaleg di Pemilu 2024 mendatang.

Liliana terdaftar sebagai caleg DPR dari Partai Perindo di Dapil DKI Jakarta II dengan nomor urut 1.

Bukan cuma sang istri, kelima anak Hary Tanoe juga bakal menemani sang ayah kompak nyaleg di Pemilu.

Baca Juga: Kekayaan Hary Tanoe, Istri dan 5 Anaknya: Semua Ikut Nyaleg! Gurita Bisnis Enggak Kaleng-kaleng

Lantas, sehebat apa sosok Hary Tanoe yang ajak sekeluarga maju memperebutkan kursi di Parlemen RI?

Profil Hary Tanoe: Bos TV swasta nyemplung ke politik

Hary Tanoe bukan seorang sosok yang kaleng-kaleng. Ia merupakan pemegang kepemilikan salah satu stasiun televisi swasta terbesar di Indonesia.

Hary lahir dengan nama lengkap Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo. Ia lahir pad 26 September 1965 di Surabaya, Jawa Timur.

Tak kalah dengan kariernya, pendidikan Hary juga terbilang mentereng. Hary merupakan alumnus SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya.

Baca Juga: Clarissa Tanoesoedibjo Disebut Tak Akan Korupsi Jika Lolos Pemilu, Warganet Sinis

Seusai melepas seragam putih abu-abu, Hary Tanoe terbang ke Kanada untuk menempuh studi di Carleton University, Ottawa. 

Ia lulus dengan gelar Bachelor of Commerce (Honours).

Hary tak langsung pulang ke Indonesia dan memilih menetap di Kanada demi melanjutkan S2-nya di  Ottawa University, Ottawa dan menyabet gelar Master of Business Administration.

Sepulangnya dari Kanada, Hary Tanoe mulai berbisnis dan berinvestasi.

Ia mendirikan Grup Bhakti Investama di tahun yang sama dirinya lulus S2.

Hary harus pontang-panting mempertahankan bisnisnya di masa-masa krisis ekonomi menjelang dan sesudah Orde Baru.

Ia melancarkan strategi untuk agar bisnisnya tetap bertahan, yakni salah satunya dengan mengakuisisi perusahaan lain seperti Bimantara Citra. 

Usai Bimantara Citra masuk gurita bisnisnya, Hary mengubah namanya menjadi PT Global Mediacom.

PT Global Mediacom kini dikenal sebagai Media Nusantara Citra (MNC) yang membawahi berbagai stasiun TV swasta ternama seperti RCTI, MNCTV, GTV, dan iNews.

Hary Tanoe terjun ke politik

Hary Tanoe yang sudah layak menyandang predikat konglomerat akhirnya tergiur untuk masuk ke politik.

Ia memulai karier politiknya dengan masuk ke Partai NasDem pada tanggal 9 Oktober 2011. 

Sayangnya, karier Hary di NasDem tak lama lantaran ia sempat mengalami perbedaan pendapat dengan internal partai. Meski usia kariernya di NasDem tak lama, Hary banyak menelurkan kontribusi seperti ikut menggaungkan jargon Gerakan Perubahan.

Ia lalu berkarier di Partai Hanura selama dua tahun dan lalu memutuskan untuk mendirikan partai besutannya yakni Partai Perindo.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI