Suara.com - Berita datang dari Anggota Dewan perwakilan Daerah asal Bali, Arya Wedakarna. Namanya mungkin tak asing, karena sudah beberapa kali menimbulkan kontroversi dan terlibat masalah sehingga beberapa kali dilaporkan ke BKD DPD atau kepolisian. Di media online sendiri kontroversi yang ditimbulkannya terekam dengan jelas.
Beberapa kontroversi Arya Wedakarna sendiri bisa Anda cermati di bagian berikut ini.
1. Penolakan Ceramah UAS di Bali
Pada tahun 2017 lalu, Ketua DPP PKB Muhammad Lukman Edy melaporkan Arya ke BKD DPD dan kepolisian. Laporan ini berdasarkan dugaan adanya provokasi pada ceramah Ustadz Abdul Somad supaya salah satu ormas menolak kedatangan sosok kondang tersebut.
Baca Juga: Bikin Geram Warganet Gegara Hijab, Senator Bali Arya Wedakarna Dirujak Warganet
Namun demikian Arya secara tegas membantah bahwa dirinya turut menjadi bagian dari ormas tersebut.
2. Dianggap Melakukan Pelecehan pada Sulinggih
Arya pernah dilaporkan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Bali ke Polda Bali pada 21 Januari 2020 lalu, setelah dianggap melakukan pelecehan pada pendeta Hindu dan memalsukan identitas karena mengaku sebagai Raja Majapahit.
Hal ini dipertanyakan oleh I Gusti Agung Ngurah Nyoman dan Ida Bagus Susena, karena dinilai tidak memiliki dasar yang jelas serta doa buruk yang diucapkannya. Tentu jika memang keturunan raja, akan terdapat berkas resmi yang bisa menjadi buktinya.
3. Dugaan Penodaan Agama Hindu
Baca Juga: Singgung Perempuan Berhijab, Arya Wedakarna Juga Pernah Bikin Umat Hindu Bali Marah
Masih di tahun yang sama, pelaporan akan dirinya kembali dilakukan. Kali ini oleh tetua Perguruan Sandhi Murti, I Gusti Ngurah Harta atas dugaan penodaan agama Hindu. Pernyataan yang diduga melecehkan simbol-simbol yang dipuja masyarakat Bali ini terjadi beberapa waktu sebelumnya.
4. Terkait dengan Kasus Baso A Fung
Mungkin beberapa dari Anda masih ingat kasus Baso A Fung di Bandara I Gusti Ngurah Rai beberapa waktu lalu. Arya kemudian ikut menanggapi kasus ini, terkait dengan langkah pengelola merusak mangkuk dan piring yang digunakan.
Penghancuran alat makan ini membuat Arya merasa arah dan kemudian bersurat pada Dinas Perizinan Badung untuk memberikan teguran pada pengelola dan bandara.
5. Penolakan pada Pegawai Berhijab
Masih ada lagi kontroversi yang ditimbulkan olehnya karena sebuah video yang menunjukkan penolakan pada pegawai Bea Cukai di Bandara I Gusti Ngurah Rai yang memakai hijab. meski video ini telah dihapus, namun kenyataannya masih banyak diingat orang.
Ia menyatakan bahwa ingin agar pegawai asli Bali yang ditempatkan di meja depan untuk melayani wisatawan, alih-alih pegawai yang memakai hijab.
Melalui media sosialnya, ia menyampaikan klarifikasi terkait hal itu. Ia meminta agar frontliner mengedepankan kebudayaan Bali, hal ini selaras dengan Perda Bali Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pariwisata Bali.
"Maka dari itu saya menyampaikan klarifikasi, dan juga seandainya jika ada pihak-pihak, komponen bangsa Indonesia yang merasa tersinggung dan merasa keberatan dengan apa yang kami sampaikan, dari lubuk hati yang paling dalam saya selaku wakil rakyat Bali di DPD RI memohon maaf dengan tulus," ujarnya.
Itu tadi sekilas tentang kontroversi Arya Wedakarna yang pernah ia buat. Semoga bermanfaat, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya!
Kontributor : I Made Rendika Ardian