Suara.com - Setiap tanggal 2 Januari rupanua diperingati sebagai Hari Introvert Sedunia. Perayaan itu dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran global atas keunikan orang-orang introvert di dunia. Momen ini juga bisa dimanfaatkan bagi para intovert untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaiannya kembali pasca hiruk pikuk tahun baru.
Walaupun mungkin belum terlalu populer, Hari Introvert Sedunia telah dirayakan di lebih dari 50 negara dan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan.
Diketahui bahwa introvert lebih menyukai lingkungan yang tenang dan lebih sedikit orang di sekitarnya karena berbagai alasan. Ada pula tipe introvert yang masih menyukai kehidupan sosial tetapi cukup dalam kelompok kecil.
Berdasarkan penelitian, introvert memiliki aliran darah yang lebih tinggi ke lobus frontal dibandingkan ekstrovert, yang merupakan bagian otak yang membantu dalam memori, pemecahan masalah, dan perencanaan.
Baca Juga: Tak Ada Lagi Hah Heh Hoh di Antara Kita, Fitur Mode Hening di Grab is Coming
Istrilah introvert fan ekstrovert sendiri pertama kali dicetuskan oleh seorang psikolog bernama Carl Jung pada tahun 1920-an. Kedua tipe kepribadian ini mengurutkan orang berdasarkan cara mereka mendapatkan atau menghabiskan energinya.
Orang introvert, kata Jung, menggunakan pikirannya sendiri untuk mengisi ulang energinya, sementara orang ekstrovert mencari orang lain untuk memenuhi kebutuhan energinya.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa introvert cenderung terbagi dalam empat subtipe, di antaranya:
- Introvert sosial yang merupakan tipe introvert "klasik" yang menyukai bersama dengan orang lain tapi dalam kelompok kecil dan suasana tenang dibandingkan keramaian.
- Introvert pemikir termasuk orang-orang yang suka melamun. Mereka menghabiskan banyak waktu dalam pikirannya sendiri dan cenderung memiliki imajinasi kreatif.
- Introvert yang cemas, mereka mencari waktu menyendiri bukan hanya menyukainya, tetapi juga karena sering merasa canggung atau malu berada di dekat orang lain.
- Introvert yang terkendali atau akan berpikir sebelum bertindak. Mereka tidak mungkin mengambil keputusan secara tiba-tiba. Biasanya mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk mengambil tindakan.
Sejarah Hari Introvert
Dikutip dati Hindustan Times, perayaan Hati Introvert Dunia dimulai sejak tahun 2011 ketika seorang psikolog dan penulis bernama Felicitas Heyne menerbitkan sebuah posting blog yang menyerukan hari untuk 'yang tenang'. Tanggal 2 Januari juga sengaja dipilih karena menjadi waktu yang tepat bagi introvert kembali bersantai dan menikmati kesendirian setelah musim liburan dan perayaan malam tahun baru yang meriah.
Baca Juga: 6 Tanda Anak Tumbuh dengan Karakter Introvert, yuk Dicek!
Tak sulit untuk bisa merayakan Hari Introvert hari ini. Cara terbaik bagi seorang introvert sendiri ialah dengan meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas perawatan diri, menekuni hobi, menonton film atau serial favorit, berkebun, atau bersama orang terdekat.