Selain itu, AWK pernah dinobatkan sebagai dokter termuda dan rektor termuda oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Gelar tersebut didapatkannya setelah melanjutkan pendidikannya di Universitas Mahendradatta yang saat ini ia pimpin.
Selain itu, AWK juga terkenal di kalangan penduduk Bali karena diangkat sebagai Raja Majapahit Bali di Pulau Dewata.
Dia juga menjabat sebagai Presiden The Hindu Center of Indonesia dengan berbagai inisiatif, termasuk program ekonomi Satyagraha. Program ini mengadvokasi ekonomi Hindu untuk memajukan Bali secara independen sambil menolak model ekonomi syariah, serta menerapkan moratorium bank syariah di Bali. AWK juga menciptakan model ekonomi adat melalui Lembaga Perkreditan Desa, dan menggalang ekonomi Pancasila lewat Koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat.
Pada tahun 2014, AWK mencalonkan diri sebagai anggota DPR-RI dan berhasil memenangkan posisi Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali dengan perolehan suara sebanyak 178.943, mengungguli pesaingnya seperti Kadek Arimbawa dengan 161.607 suara, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi dengan 150.288 suara, serta Gede Pasek Suardika dengan 132.887 suara.
Demikian profil I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK yang sedang menjadi sorotan karena membuat pernyataan bahwa dirinya memperbolehkan seks bebas asalkan pakai kondom atau alat kontrasepsi.
I Gusti Ngurah Arya Wedakarna menikah dengan Ayu Ketut Juni Supari. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai dua orang anak yakni Shri I Gusti Ngurah Bhisma dan Vedanta Viswakarma Suliwa W. P.