Heboh Netizen Debat Efek Samping Deodoran Bikin Bau Ketiak Lebih Parah, Dokter Kulit Tegas Membantah!

Sabtu, 30 Desember 2023 | 13:08 WIB
Heboh Netizen Debat Efek Samping Deodoran Bikin Bau Ketiak Lebih Parah, Dokter Kulit Tegas Membantah!
Ilustrasi memakai deodoran. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Heboh perdebatan netizen efek samping deodoran menyebabkan bau ketiak lebih parah saat tidak lagi digunakan dengan tegas dibantah Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Arini Astasari Widodo, SM, SP.DVE.

Perdebatan di Twitter alias X dimulai saat @salshaindr mengeluh di pagi hari bertemu orang yang memiliki bau ketiak. Namun jawaban @MonaliissaMee memancing perdebatan karena menyebutkan efek samping deodoran mengandung bahan kimia.

"Kamu ngetawain mereka bau, mereka ngetawain kamu karena masih hobby pake deodoran yang mengandung bahan kimia setiap hari. Most of them (orang bau ketiak) bukan nggak kenal deodoran, tapi udah melek efek sampingnya," tulis @MonaliissaMee dalam balasan cuitan tersebut.

Cuitan dengan nama akun Wanita Tampan ini lantas memicu perdebatan yang membuat netizen tak habis pikir, dengan tuduhan pemilik bau ketiak menertawakan orang yang tidak bau ketiak.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk dari Kebiasaan Malas Mandi, Bikin Badan Bau!

Efek samping deodoran, bau ketiak lebih parah?

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Arini Astasari Widodo, SM, SP.DVE dengan tegas membantah anggapan tersebut, karena deodoran berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau ketiak.

"Tidak, pemakaian deodorant sendiri tidak menyebabkan efek samping berupa bau ketiak ketika tidak lagi digunakan. Deodorant bertujuan untuk mengurangi bau badan dengan menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau," ujar dr. Arini saat dihubungi suara.com, Sabtu (30/12/2023).

Meski begitu dr. Arini membenarkan dari sisi psikologis, bisa saja pengguna merasa bau ketiaknya lebih parah saat tidak lagi menggunakan deodoran karena pertumbuhan bakteri yang awalnya tertekan, kini jadi aktif kembali.

"Pada umumnya, bau ketiak tidak akan melebihi tingkat bau yang dialami oleh seseorang yang tidak pernah menggunakan deodorant," jelas dokter lulusan Harvard University ini.

Baca Juga: 5 Cara Paling Ampuh untuk Mengatasi Bau Ketiak Tidak Sedap, Berani Coba?

ilustrasi menggunakan produk deodoran (freepik/user18526052)
ilustrasi menggunakan produk deodoran (freepik/user18526052)

Dokter kecantikan yang jadi langganan para artis seperti Syifa Hadju, Angga Yunanda hingga Megan Domani ini juga menegaskan bau ketiak atau bau badan dipengaruhi berbagai faktor. Sehingga tidak ada jaminan orang yang tidak pernah menggunakan deodoran, bau ketiaknya tidak lebih baik dari orang yang lepas dari deodoran.

"Bau badan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, kebersihan pribadi, dan kondisi kesehatan. Penggunaan deodoran dapat membantu mengurangi bau badan dengan mengontrol pertumbuhan bakteri," jelasnya.

Terakhir, dokter menjalani clinical fellowship di National Singapore Skin Center ini tidak menampik orang yang tidak menggunakan deodoran tetap bisa mencegah bau badan atau bau ketiak dengan cara menjaga kebersihan.

"Orang yang tidak menggunakan deodorant tetap dapat menjaga kebersihan pribadi mereka dan mencegah bau yang tidak diinginkan melalui langkah-langkah seperti mandi teratur dan pemakaian pakaian bersih," pungkasnya.

Perbedaan dan Cara Kerja Deodoran vs Antiperspiran

Tidak banyak yang tahu cara mencegah bau badan atau bau ketiak, selain menggunakan deodoran bisa juga menggunakan antiperspiran. Tapi dua produk ini punya perbedaan yang harus diperhatikan cara kerjanya, seperti dilansir American Academy of Dermatology (AAD) berikut:

1. Deodoran

Fungsi utama deodoran yaitu dirancang untuk menyembunyikan atau menetralisir bau badan yang disebabkan oleh pemecahan bakteri pada keringat. Biasanya mengandung agen antimikroba untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit.

Bahan utama deodoran umumnya mengandung agen antimikroba (seperti triclosan atau triclocarban), alkohol, dan pewangi.

Cara kerja deodoran dengan mengurangi jumlah bakteri di kulit, sehingga mengurangi bau yang terkait dengan pemecahan bakteri pada keringat.

2. Antiperspiran

Fungsi utama antiperspiran yaitu dirumuskan untuk mengurangi atau mencegah produksi keringat. Mengandung bahan aktif, biasanya senyawa berbasis aluminium, yang menghalangi saluran keringat dan mengurangi jumlah keringat yang mencapai permukaan kulit.

Bahan utama antiperspiran yaitu senyawa berbasis aluminium (seperti aluminium klorida, aluminium zirkonium), bersama dengan bahan lain seperti siklometikon dan stearyl alcohol.

Cara kerja antiperspiran dengan membentuk penyumbat sementara dalam saluran keringat, mengurangi aliran keringat ke permukaan kulit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI