Suara.com - Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendapatkan julukan "nepo baby"dari media asing Al Jazeera. Julukan itu bisa dilihat artikel berjudul “Indonesian leader’s son brushes off ‘nepo baby’ tah in feted debate showing”.
Tak main-main, Al Jazeera dalam artikelnya menulis bahwa putra Presiden Jokowi itu menjadi kandidat cawapres paling kontroversial sepanjang sejarah politik Indonesia. Termasuk menjadi nepo baby.
Lantas, apa itu arti nepo baby yang diarahkan kepada Gibran? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Nepo baby adalah kependekan dari nepotism baby atau bayi nepotisme. Biasanya julukan tersebut digunakan untuk mengecap orang-orang yang dianggap mempunyai karier cemerlang karena “bantuan” ketenaran nama orang tua maupun keluarganya.
Baca Juga: Yusril Pasang Badan, Tegaskan Pencalonan Gibran Tak Langgar Norma Etik Hukum
Istilah nepo baby juga ternyata tak hanya terkenal dalam dunia politik saja, tetapi juga dunia hiburan. Dalam industri hiburan, nepo baby biasanya melekat pada anak-anak selebriti yang sukses berkat orang tuanya.
Orang tua selebriti nepo baby tak cuma sudah memiliki nama tenar, tetapi juga kerap membantu anak mereka mendapatkan koneksi di dunia hiburan hingga sukses.
Menurut Kamus Besar Bahasa Inggris Collins, nepo merupakan kependekan dari nepotisme, di mana artinya ‘penggunaan kekuasaan yang tidak adil untuk mendapatkan pekerjaan atau keuntungan lain bagi keluarga atau teman.’
Dalam sumber lain disebutkan bahwa nepo baby merujuk pada hak istimewa yang bisa diterima oleh para tokoh publik, di mana mereka dianggap mendompleng nama besar orang tua atau keluarga sebelumnya.
Sorotan dari Media Asing
Baca Juga: Mahfud Tak Percaya Survei CSIS, Kubu Prabowo-Gibran: Biasalah, Karena Surveinya Di Bawah
Media yang berbasis di Qatar itu membahas cara kontroversial Gibran lolos menjadi cawapres. Mulai dari statusnya sebagai anak orang nomor satu di Indonesia hingga keputusan Mahkamah Konstitusi mengubah batas usia capres-cawapres yang dilakukan sang paman.
Selain itu, cawapres Prabowo Subianto ini juga dituduh akan menerapkan praktik politik dinasti, menyusul ayahnya yang sudah berkuasa dan memimpin RI selama dua periode.
Dalam artikel, Al Jazeera juga membahas bagaimana Gibran dinilai berhasil mematahkan anggapan pihak-pihak yang memandangnya sebelah mata, khususnya dalam debat cawapres pertama.
Penampilan Gibran dalam debat cawapres pertama dinilai melebihi ekspektasi. Beberapa pengamat politik yang diwawancarai oleh Al Jazeera bahkan menganggap Gibran sangat siap, serta berhasil membuktikan pemahamannya terkait isu-isu ekonomi, melebihi dua lawannya yang lebih senior.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa