"Aku terlalu menikmati hiudp guys, aku nggak bisa irit guys orangnya," ujarnya saat itu.
Meski pernah hidup serba berkecukupan, Pinkan Mambo juga pernah berada di titik terendah. Ia pernah dikejar-kejar debt colector karena terlilit utang.
Suaminya saat itu tak bekerja, sehingga Pinkan Mambo harus menjadi tulang punggung. Ia sampai harus berjualan pisang goreng untuk memenuhi kebutuhannya bersama keluarga.