Suara.com - Saat ini gurita bisnis Raffi Ahmad semakin berkembang. Salah satu yang menjadi sorotan adalah rencana Raffi untuk membuka beach club ketiganya di Gunung Kidul, DI Yogyakarta setelah berhasil melakukan usaha serupa di Bali dan Sumatera Barat.
Namun walaupun bisnisnya di mana-mana, Raffi Ahmad juga menghadapi jatuh bangun selayaknya pengusaha lain. Bahkan Raffi Ahmad ternyata pernah mengalami kerugian sampai sebanyak Rp70 miliar.
Kisah ini seperti diungkap oleh pengusaha muda Rudy Salim yang pernah bekerja sama dengan Raffi Ahmad. Walaupun pernah meraup untung sampai Rp20 miliar, tetapi kerugian yang dihadapi ternyata tidak main-main jumlahnya.
“Di dua tahun untung Rp20-an miliar, per Januari rugi hampir Rp70 miliar,” ungkap Rudy Salim di CNBC Indonesia Investment Expo beberapa bulan lalu, dikutip pada Kamis (28/12/2023).
Baca Juga: 9 Potret Restoran Raffi Ahmad di Prancis, Menu Makanannya Berhasil Mencuri Perhatian
Rudy Salim juga pernah membeberkan cerita kerugiannya ini saat mengobrol dengan Anang Hermansyah di kanal YouTube Ngobrol Asix. Kala itu Anang Hermansyah menanyakan nasib dana investasi Rudy Salim yang sampai sebesar Rp60-70 miliar di sebuah perusahaan film.
“Enggak tahu ke mana,” kata Rudy Salim kala itu, sembari menambahkan bahwa dunia bisnis memang penuh dengan ketidakpastian. Karena itulah, pengusaha yang baik adalah mereka yang bisa memitigasi risiko dari ketidakpastian iklim usaha tadi.
“Sebagai pengusaha kita selalu berjalan di tangga yang licin, balik lagi, kepeleset berkali-kali,” ungkap Rudy Salim.
Di sisi lain, Raffi Ahmad juga pernah menghadapi kerugian besar di dunia bisnis ketika sejumlah usahanya berujung bangkrut. Setidaknya ada 7 bisnis Raffi Ahmad yang dinilai tidak berhasil sekalipun sudah menjual nama besarnya sebagai seorang artis multitalenta Tanah Air.
Beberapa bisnis Raffi Ahmad yang telah bangkrut adalah antara lain Bakmi RN, Mango Bomb yang menjual aneka ragam olahan mangga, Gigieat Cake yang mengikuti popularitas kue artis kekinian, Nagitoz, King Kong Snack, RA Jeans, serta RANS Nusantara yang fokus di bidang mebel atau furniture.
Baca Juga: Kelas! Segini Pajak Mobil Cipung, Setara 10 Honda Beat?