Tak Tercatat LHKPN, Ini 7 Aset Firli Bahuri yang Disembunyikan Pakai Nama Istri

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 28 Desember 2023 | 12:47 WIB
Tak Tercatat LHKPN, Ini 7 Aset Firli Bahuri yang Disembunyikan Pakai Nama Istri
Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Rabu (27/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Firli Bahuri ternyata tidak melaporkan sejumlah asetnya ke dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Beberapa aset yang tidak dilaporkan dalam LHPKN itu dibeli atas nama istri Firli.

Sebagai informasi, Firli Bahuri dijatuhi sanksi berat karena terbukti melanggar etik dalam kasus eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Firli pun wajib mengundurkan diri sebagai pimpinan KPK. Lantas apa saja daftar aset Firli Bahuri yang disembunyikan pakai nama istri? Simak penjelasan berikut ini.

Daftar Aset Firli Bahuri yang Disembunyikan Pakai Nama Istri

Dewas KPK menggelar sidang kode etik kasus Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri di Jakarta, Rabu (27/12/2023). [Suara.com/Yaumal]
Dewas KPK menggelar sidang kode etik kasus Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri di Jakarta, Rabu (27/12/2023). [Suara.com/Yaumal]

Daftar aset Firli yang tidak dilaporkan LHKPN terungkap dalam sidang pelanggaran kode etik yang digelar Dewan Pengawas (Dewas) KPK pada Rabu (27/12/2023). Dari sidang itu terungkap setidaknya ada 7 aset yang tidak dilaporkan Firli pada LHKPN tahun 2020, 2021, dan 2022. Semua aset itu dibeli memakai nama istri Firli yang bernama Ardina Safitri.

Temuan tentang harta yang disembunyikan Firli itu telah didukung oleh bukti dari keterangan sejumlah saksi. Kemudian ada juga barang bukti berupa dokumen pembayaran apartemen.

Baca Juga: Firli Bahuri Beri Salam Namaste Usai Diperiksa 10 Jam Kasus Pemerasan SYL

Inilah daftar aset yang tidak Firli laporkan ke LHKPN:

1. Essence Dharmawangsa Apartement Unit ET2-2503 pada bulan April 2020 
2. Satu bidang lahan di Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi dengan luas 306 meter persegi berdasarkan akta jual beli nomor 437/2021 tanggal 20 Juni 2021
3. Satu bidang lahan di Desa Claret, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi dengan luas 2.727 meter persegi melalui akta jual beli nomor 359/2021 tanggal 1 Desember 2021 
4. Satu bidang lahan di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor dengan luas 2.052 meter persegi, berdasarkan akta jual beli nomor 192/2022 tanggal 17 Oktober 2022
5. Satu bidang lahan sertifikat hak milik nomor 2198 di Sukabangun-Palembang dengan luas 520 meter persegi tahun 2021 
6. Satu bidang lahan dengan sertifikat hak milik nomor 2186 di Sukabangun-Palembang dengan luas 1477 meter persegi tahun 2021
7. Satu bidang lahan sertifikat hak milk 2366 di Desa Sinduharjo-Sleman dengan luas 532 meter persegi berdasarkan akta jual beli nomor 03/2022 tanggal 24 Februari 2022.

Dijatuhi Sanksi Berat Karena Langgar 3 Perkara Etik

Ketua KPK non-aktif Firli Bahuri (tengah) memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Bareskrim Polri, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]
Ketua KPK non-aktif Firli Bahuri (tengah) memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Bareskrim Polri, Jakarta. [Suara.com/Alfian Winanto]

Firli Bahuri dijatuhi sanksi berat oleh Dewas KPK karena terbukti melanggar etik dalam kasus eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Firli wajib mengundurkan diri sebagai pimpinan KPK.

Dewas KPK menyatakan Firli melanggar kode etik dan kode perilaku karena berhubungan dengan SYL yang saat itu menjabat sebagai Mentan. Komunikasi antara Firli dan SYL terjadi ketika KPK menangani perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan). Firli juga disebut tak memberitahukan terkait komunikasi tersebut ke pimpinan KPK lainnya.

Dewas menilai ada 3 perkara etik yang Firli langgar. Pertama, terkait pertemuan dengan SYL yang tengah berperkara di KPK. Kedua, Firli dianggap tidak jujur dalam mengisi LHKPN. Ketiga, gaya hidup mewah Firli dengan menyewa rumah di kawasan elite yakni di Jalan Kertanegara No 46, Kebayoran Baru Jakarta Selatan. 

Baca Juga: Tak Ditahan Usai Diperiksa 10 Jam Kasus Pemerasan SYL, Firli Bahuri Beri Salam Namaste Sambil Menunduk

Di saat yang sama, Firli telah berstatus sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya dalam kasus dugaan pemerasan terhadap SYL terkait penanganan perkara di lingkungan Kementan. Firli juga sudah menjalani pemeriksaan terkait kasus tersebut di Bareskrim Polri pada Rabu (27/12/2023) kemarin. 

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI