Suara.com - Berbicara tentang crazy rich Kalimantan, ada satu nama yang tidak boleh dilewatkan. Dia adalah Haji Mansyur yang tetap hidup sederhana meski memiliki harta kekayaan berlimpah.
Haji Mansyur berasal dari keluarga yang kurang berada. Pria yang kini menjabat sebagai Ketua DPW NASDEM Kalimantan Selatan itu ditinggalkan oleh ayahnya ketika berusia 7 tahun.
Haji Mansyur kecil hanya berkesempatan sekolah sampai kelas 3 Sekolah Dasar (SD) karena terkendala masalah ekonomi. Nasib serupa juga dialami tiga saudara perempuannya.
Melansir YouTube InspiraMovie, Haji Mansyur lalu mencoba peruntungan dengan hijrah ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan pada tahun 1971. Di sana dia berjualan kue hingga es keliling.
Baca Juga: Pengusaha Cina, Ini Sosok Pemilik PT ITSS Morowali yang Meledak hingga Tuai Belasan Korban Jiwa
"Jadi di pasar itu ada yang namanya pos kue gitu. Jadi kalau pagi-pagi itu kami hanya bawa tempatnya saja, ngambil (dagangan kue) gitu. Dua tahun kemudian, kami coba jualan es keliling, es tong-tong," cerita Haji Mansyur dikutip dari YouTube InspiraMovie pada Kamis (28/12/2023).
Haji Mansyur masih berusia 11 tahun saat pindah ke Banjarbaru. Dia lantas mencoba melakukan pekerjaan lain ketika umur 15 tahun dengan menjadi tukang becak. Pekerjaan ini dilakoni Haji Mansyur sampai usia 19 tahun.
Titik balik kehidupan Haji Mansyur terjadi saat dirinya memutuskan untuk menekuni bidang pertanian. Dia berhasil membeli mobil dan mendapat kehidupan yang lebih baik setelah dua tahun bertani.
"Saya mulai menanam pisang. Selama 2 tahun saya fokus bertani dan itu membawa perubahan besar dalam kehidupan saya," ujar Haji Mansyur lagi.
Kesuksesan dalam menekuni bidang pertanian tak membuat Haji Mansyur berpuas hati. Dia mulai terjun ke bisnis bidang kontraktor dengan bantuan pengusaha bernama Haji Marzuki.
Baca Juga: Sukses Implementasikan ESG, Perusahaan Tambang Ini Banjir Penghargaan dari KLHK
Pertemuan dengan Haji Marzuki membawa Haji Mansur ke dunia batu bara. Sosok yang akrab disapa Abah Haji Mansyur itu dipercaya untuk menjadi driver alat berat di perusahaan Haji Marzuki.
Melihat kesuksesan Haji Marzuki dalam bisnis batu bara, Haji Mansyur jadi terinspirasi. Dia kemudian keluar dari perusahaan Haji Marzuki sekitar tahun 1990-an dan mantap merintis usaha batu baranya sendiri.
Haji Mansyur kala itu mencangkul sendiri di awal-awal membangun usaha batu bara miliknya. Usaha Haji Mansyur dalam membangun bisnis tidak sia-sia.
Sekarang Haji Mansyur sudah berhasil menjadi salah satu bos tambang batu bara di Kecamatan Sambung Makmur. Dia memiliki perusahaan, seperti CV Gunung Sambung dan PT Madurejo Jaya Utama.
Meski sudah kaya raya, Haji Mansyur tetap terjun sendiri mengurusi tambang miliknya. Bahkan dia tak ragu untuk memperbaiki alat usahanya jika rusak. Hal ini membuat Haji Mansyur beberapa kali dikira buruh tambang.
Haji Mansyur juga tidak menikmati semua kekayaannya sendiri. Ayah dari Bupati Banjar H Saidi Mansyur itu disebutkan telah memberikan 75 persen harta kekayaannya untuk masyarakat yang membutuhkan.
Bahkan Haji Mansyur sering menggratiskan biaya perawatan masyarakat yang berobat di rumah sakit miliknya, Rumah Sakit Umum Almansyur Medika.
"Kalau mau beli sesuatu yang sifatnya dunia ya, kalau mau beli pasar Martapura aja Insya Allah lebih ya. Cuma buat apa, karena sudah amanah," ujar Haji Mansyur dikutip dari TikTok bridge.id.
Demikian ulasan singkat tentang sosok Haji Mansyur yang merupakan salah satu bos tambang ternama Kalimantan Selatan. Kehidupan sederhananya belakangan mencuri perhatian netizen TikTok.