5 Ancaman Kerusakan Akibat Rencana Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 28 Desember 2023 | 11:25 WIB
5 Ancaman Kerusakan Akibat Rencana Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul
Raffi Ahmaddi beach club jogja (Ig/@raffinagita1717)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana pembangunan beach club Raffi Ahmad di Pantai Krakal, Desa Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta menuai kritik dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI). Hal itu karena proyek beach club Raffi di Pantai Krakal termasuk dalam Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu Bagian Timur yang merupakan kawasan lindung geologi.

Bahkan WALHI telah mengingatkan pembangunan beach club Raffi itu dapat berdampak merusak lingkungan serta negatif terhadap warga sekitar. Namun suami Nagita Slavina itu masih belum memberikan jawaban yang pasti terkait kritik dari WALHI tersebut. Simak deretan ancaman kerusakan akibat rencana pembangunan beach club Raffi Ahmad di Gunungkidul berikut ini.

1. Kekeringan

Raffi Ahmad ketika mengunjungi lokasi rencana pembangunan beach club-nya di Gunung Kidul (Instagram/@raffinagita1717)
Raffi Ahmad ketika mengunjungi lokasi rencana pembangunan beach club-nya di Gunung Kidul (Instagram/@raffinagita1717)

WALHI menyoroti potensi kerusakan lingkungan terkait rencana pembangunan beach club Raffi Ahmad. Kepala Divisi Kampanye WALHI Elki Setiyo Hadi menjelaskan bahwa pembangunan beach club itu dapat memperparah kekeringan di wilayah Kapanewon Tanjungsari.

Sebagai wilayah KBAK Gunungsewu, Desa Kemadang kapanewon Tanjungsari termasuk dalam zona perlindungan air tanah. Kawasan pantai Krakal mempunyai sungai bawah tanah dan mata air bawah tanah yang juga cadangan air bagi warga di sekitarnya. Meski mempunyai sungai bawah tanah, Kapanewon Tanjungsari merupakan wilayah yang rawan kekeringan.

"Pembangunan resort yang mulai dibangun pada tahun 2024 dan akan selesai pada tahun 2025 semakin memperparah kekeringan di Kapanewon Tanjungsari," jelas Eki.

2. Kerusakan KBAK

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta yang mendukung proyek beach club yang akan dibangun Raffi Ahmad di Pantai Krakal, Gunungkidul, Yogyakarta. (Instagram @raffinagita1717)
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta yang mendukung proyek beach club yang akan dibangun Raffi Ahmad di Pantai Krakal, Gunungkidul, Yogyakarta. (Instagram @raffinagita1717)

WALHI menyebut beach club milik Raffi Ahmad itu akan berdiri di Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu. Proyek itu dinilai akan menabrak Permen ESDM nomor 17 tahun 2012 tentang KBAK. 

"Pembangunan yang rencananya dibangun dengan luas 10 hektare itu dibangun di atas wilayah KBAK Gunungsewu bagian timur. Padahal dalam Permen 17 tahun 2012, KBAK adalah kawasan lindung geologi sebagai bagian kawasan lindung nasional, artinya pemanfaatannya tidak boleh berpotensi merusak kawasan bentang alam karst," jelas Elki.

3-4. Banjir dan Longsor

Raffi Ahmad ketika mengunjungi lokasi rencana pembangunan beach club-nya di Gunung Kidul (Instagram/@raffinagita1717)
Raffi Ahmad ketika mengunjungi lokasi rencana pembangunan beach club-nya di Gunung Kidul (Instagram/@raffinagita1717)

WALHI menilai pembangunan beach club Raffi itu kemungkinan akan merusak wilayah batuan karst serta daya tampung dan dukung air. Selain itu WALHI menyebut wilayah KBAK itu adalah zona rawan banjir dan amblesan tinggi.

Dengan luasnya pembangunan beach club milik Raffi Ahmad itu tidak menutup kemungkinan akan merusak wilayah-wilayah bebatuan karst di sekitarnya. Dengan hancurnya bukit karst itu dapat membuat daya tampung dan daya dukung air jadi rusak.

Baca Juga: Rekam Jejak Bupati Gunungkidul, Izinkan Raffi Ahmad Bangun Beach Club di Kawasan Lindung

"Wilayah kapanewon Tanjungsari punya zona-zona rawan bencana banjir dan zona rawan bencana amblesan tinggi. Pembangunan club beach dengan luas tersebut dapat memperbesar potensi terjadinya banjir dan longsor karena menghilangnya daya dukung dan daya tampung di wilayah Tanjungsari," tutur Elki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI