Suara.com - Belakangan ini istilah Nepo Baby tampaknya masih sangat ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan, istilah itu hingga kini masih berada di kolom trending platform X.
Istilah itu memang sudah tidak asing di telingan masyarakat Indonesia. Namun, mencuatnya kata itu karena mencuat artikel yang ditulis oleh media luar bernama Al-Jazeera yang memberikan julukan Nepo Baby ke cawapres nomor urut 2.
Tentu saja mencuatnya artikel ini menuai pendapat positif dan negatif. Terutama dalam pemilihan kata Nepo Baby yang disematkan pada judul artikel.
Lantas apa sih sebetulnya isi dari artikel yang ditulis Al-Jazeera yang kekinian ramai di lini masa. Berikut ulasannya.
Isi Artikel Al-Jazeera Soal Nepo Baby Gibran Rakabuming
Al-Jazeera mengeluarkan artikel tersebut pada 23 Desember 2023. Dalam artikel itu mereka memberi judul "Indonesian leader's son brushes of 'nepo baby' tag ini feted debate showing".
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat tersebut berarti "Putra pemimpin Indonesia menepis sebutan 'nepo baby' dalam acara debat yang meriah".
Artikel itu menunjukkan Gibran sebagai cawapres yang kontroversial dalam sejarah Indonesia. Lantaran ia kerap dianggap kurang berpengalaman dan tak bisa lepas dari tuduhan nepotisme.
Kendati demikian, dalam tulisan itu Al-Jazeera justru menggambarkan sosok Gibran yang mendominasi panggung debat cawapres Pemilu 2024 meskipun melawan kandidat lain yang lebih berpengalaman.
Berdasarkan keterangan para pengamat, Al-Jazeera memberitakan penampilan Gibran pada saat itu jauh melebihi ekspektasi.