Suara.com - Sejarah Pantai Krakal baru-baru ini cukup ramai dibicarakan. Hal ini bermula dari rencana pembangunan beach club oleh Raffi Ahmad.
Rencana pembangunan tersebut rupanya cukup mengusik kenyamanan warga setempat mengingat Pantai Krakal berada di kawasan bentang alam karst. Pembangunan beach club dikhawatirkan bisa merusak keindahan alam tersebut.
Sejarah Pantai Krakal
Berlokasi di Ngestirejo, Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Pantai Krakal dikenal menjadi salah satu pantai dengan daya tarik cukup beragam. Mulai dari pasir putihnya, batu karang, dan ombak yang cukup kencang.
Sesuai namanya krakal atau kerakal adalah batu-batuan kecil yang tersebar. Maka, di sini Anda bisa menemukan bebatuan di sepanjang bibir pantai yang terlihat cantik. Demi menjaga keindahan tersebut, pemerintah setempat melarang pengambilan batu dan pasir putih di Pantai Krakal.
Pada umumnya, gugusan alam pantai saling terhubung antara satu pantai dengan pantai lainnya, tak terkecuali Pantai Krakal.
Pegunungan karst di sekitar Pantai Krakal merupakan pembatas dengan pantai selatan di laut selatan lainnya, seperti Sarangan dan Betuweng.
Batu karang berwarna hitam tersebut memiliki permukaan yang subur sehingga tidak heran jika ditumbuhi berbagai macam tumbuhan laut. Pengunjung juga dapat naik ke atas batu karang, terlebih telah tersedia akses menuju puncak.
Pantai Krakal memiliki bibir pantai yang luas dan panjang, dimana kawasan tersebut dapat digunakan untuk beragam aktivitas, seperti bermain layang-layang, sepak bola, dan mencari ikan di pinggir pantai.
Pengunjung juga dapat melihat pemandangan khas pantai berupa sunrise dan sunset. Di sini juga tersedia tempat makan dengan hidangan seafood.