Raffi Ahmad Tuai Kontroversi karena Bangun Beach Club di Kawasan Ekologi Karst, Memang Apa Sih Itu?

Selasa, 26 Desember 2023 | 14:59 WIB
Raffi Ahmad Tuai Kontroversi karena Bangun Beach Club di Kawasan Ekologi Karst, Memang Apa Sih Itu?
Raffi Ahmad ditemui di Kebagusan, Jakarta Selatan pada Jumat (22/12/2023). [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Raffi Ahmad belum lama ini mengumumkan akan membuat beach club dan resort di kawasan Pantai Krakal, Gunung Kidul, Yogyakarta. Hal ini diungkapkan Raffi Ahmad dari unggahan di akui Instagram pribadinya.

"Yogyakarta!!! Gunung Kidul Pantai Krakal Mohon doanya segera dilancarkan Insyaallah awal tahun 2024 kita mulai pembangunan untuk Villa Beach Club san Resort Spa. Majukan terus Pariwisata dan Ekonomi Bangsa," tulis Raffi Ahmad dalam unggahannya.

Namun, projek Raffi Ahmad tersebut justru menuai banyak kritikan. Pasalnya, projek Raffi Ahmad tersebut dibangun di ata wilayah Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu. Hal ini disorot oleh akun X @KabarGunkid.

“Beach Club Raffi Ahmad akan dibangun di atas Kawasan Bentang Alam Karst Gunungkidul. Kok bisa, gak bahaya ta?” cuit akun tersebut.

Baca Juga: 5 Bisnis Kuliner Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang Gulung Tikar, karena Hype Menurun?

Pembangunan di atas Karst tersebut menjadi perhatian karena wilayah tersebut diketahui sangat berpengaruh terhadap ketersediaan air. Lantas sebenarnya apa sih Karst ini?

Apa itu karst?

Mengutip Indonesia Speleological Society, Menurut Ford & William (2007), karst merupakan daerah yang memiliki bentang alam dan pola hidrologi khusus yang terbentuk dari kombinasi sifat batuan yang memiliki tingkat kelarutan tinggi serta porositas sekunder yang berkembang dengan baik.

Dalam pengertian lainnya, kawasan karst merupakan perpaduan antara unsur-unsur morfologi, kehidupan, energi, air, gas, tanah, dan batuan yang membentuk satu kesatuan sistem yang utuh. Oleh sebab itu pengelolaan karst juga harus dijaga.

Di kawasan karst banyak dijumpai gua dan sungai bawah tanah yang juga menjadi pemasok ketersediaan air tanah. Hal ini akan sangat dibutuhkan oleh kawasan yang berada di bawahnya. Termasuk di dalamnya ketersediaan air tawar (dan bersih) bagi kehidupan manusia. Oleh sebab itu, adanya karst sangat berguna untuk keperluan harian maupun untuk pertanian dan perkebunan.

Baca Juga: 5 Fakta Pembangunan Beach Club di Gunung Kidul yang Bakal di Bangun Raffi Ahmad, Berpotensi Merusak Lingkungan Hidup

Jika kawasan karst ini hilang, maka akan berpengaruh pada ketersediaan air tanah untuk masyarakat sekitar. Mata air karst banyak dimanfaatkan sebagai sumber pasokan air minum. Bahkan, di beberapa negara, perairan karst dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Sebab memiliki nilai ekologi yang tinggi, kawasan karst ini juga tidak bisa sembarangan digunakan.

Sebab wilayah karst yang penting ini membuat projek Raffi Ahmad tersebut menuai banyak kritikan. Hal ini dikhawatirkan merusak Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunungsewu.

"Kok dikasih izin?? karst Gunung Kidul ini salah satu warisan geologi yang langka, kayaknya ini yang terluas di Indonesia deh," komentar @Kyoong***.

"Pak @zakiberkata bukankah Kawasan Bentang Alam Karst Gunungkidul ini adalah kawasan lindung geologi ya? Kok bisa mau dibangun beach club?" kata @nico_ap**.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI