Daftar Smelter Cina di Indonesia, Ada yang Sudah Beroperasi 20 Tahun

Farah Nabilla Suara.Com
Senin, 25 Desember 2023 | 17:52 WIB
Daftar Smelter Cina di Indonesia, Ada yang Sudah Beroperasi 20 Tahun
Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) meledak pada Minggu (24/12/2023).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Smelter merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengolah hasil tambang sehingga dapat meningkatkan kandungan logam, seperti nikel, emas, timah, tembaga, dan perak.

Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang begitu melimpah, namun pemanfaatannya masih belum maksimal.

Oleh sebab itu, smelter yang dilakukan oleh perusahaan sangat membantu untuk mengolah hasil tambang ataupun sumber daya alam yang dimiliki oleh negeri tercinta.

Perusahaan smelter kini menjadi sorotan publik usai mengalami memilukan, yakni meledaknya tungku smelter yang mengakibatkan tewasnya belasan karyawan serta puluhan luka-luka.

Baca Juga: Profil Xiang Guangda, Pemilik PT ITSS Morowali Smelter yang Meledak dan Terbakar

Tungku smelter yang meledak tersebut berasal dari PT ITSS Morowali yang merupakan perusahaan China dibawah naungan Xiang Guangdo.

Namun, perlu diketahui bahwa tidak hanya PT ITSS saja yang merupakan smelter Cina yang berada Indonesia.

Ada sejumlah  smelter Cina yang berinvestasi di Indonesia. Beberapa diantaranya banyak mengolah hasil tambang nikel. Adapun daftarnya adalah sebagai berikut.

PetroChina

Perusahaan minyak dan gas ini merupakan anak usaha dari China National Petroleum Corporation (CNPC). PetroChina berasal dari Tiongkok, China.

Baca Juga: Kabar Terkini Kebakaran Tungku Smelter PT ITSS, 4 Korban Tewas Adalah Tenaga Kerja Asing

Perusahaan yang berkantor pusat di Distrik Dongcheng ini, Beijing ini, pada tahun 2006 lalu didapuk sebagai produsen minyak dan gas terbesar di Asia kedua di Tiongkok. 

Perlu diketahui bahwa PetroChina telah mengoperasikan WK Jabung sejak tahun 2002 silam. Ia mendapatkan perpanjangan kontrak sebagai operator WK Jabung selama 20 tahun, yakni dari tahun 2023-2043.

Tak tanggung-tanggung, sejak tahun 2002-2020, perusahaan ini sukses menyalurkan investasi sebasar $5,71 miliar atau sekitar Rp. 81,5 triliun.

China National Offshore Oil Corporation (CNOOC)

Perusahaan smelter China yang satu ini berfokus pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas, sama seperti PetroChina.

China National Offshore Oil Corporation awalnya hanya melakukan eksplorasi dan produksi untuk minyak dan gas yang berada di perairan lepas pantai China. 

Namun, perusahaan tersebut kini berkembang menjadi taraf internasional yang beroperasi di lebih dari 40 negara, salah satunya Indonesia.

Perusahaan tersebut diberi wewenang untuk melakukan rencana pengembangan atau Pland of Development di wilayah Madura Strait.

China National Offshore Oil Corporation telah berinvestasi sekitar Rp. 1,3 triliun.

Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)

Indonesia Morowali Industrial Park diberi kewanangan untuk membangun melter feronikel pertama melalui PT Sulawesi Mining Investment di Bahodopi. 

Perusahaan ini merupakan patungan antara Tsangshan Steel Holding China dan PT Bintang Delapan Mineral dan terletak di Sulawesi Tengah.

  1. IMIP berhasil menguasai 50% produksi hilir nikel pada tahun 2021. Ia juga memiliki sejumlah fasilitas penunjang lainnya seperti pelabuhan pembangkit listrik dua gigawatt.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI