Suara.com - Smelter merupakan fasilitas yang digunakan untuk mengolah hasil tambang sehingga dapat meningkatkan kandungan logam, seperti nikel, emas, timah, tembaga, dan perak.
Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang begitu melimpah, namun pemanfaatannya masih belum maksimal.
Oleh sebab itu, smelter yang dilakukan oleh perusahaan sangat membantu untuk mengolah hasil tambang ataupun sumber daya alam yang dimiliki oleh negeri tercinta.
Perusahaan smelter kini menjadi sorotan publik usai mengalami memilukan, yakni meledaknya tungku smelter yang mengakibatkan tewasnya belasan karyawan serta puluhan luka-luka.
Tungku smelter yang meledak tersebut berasal dari PT ITSS Morowali yang merupakan perusahaan China dibawah naungan Xiang Guangdo.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak hanya PT ITSS saja yang merupakan smelter Cina yang berada Indonesia.
Ada sejumlah smelter Cina yang berinvestasi di Indonesia. Beberapa diantaranya banyak mengolah hasil tambang nikel. Adapun daftarnya adalah sebagai berikut.
PetroChina
Perusahaan minyak dan gas ini merupakan anak usaha dari China National Petroleum Corporation (CNPC). PetroChina berasal dari Tiongkok, China.
Baca Juga: Profil Xiang Guangda, Pemilik PT ITSS Morowali Smelter yang Meledak dan Terbakar
Perusahaan yang berkantor pusat di Distrik Dongcheng ini, Beijing ini, pada tahun 2006 lalu didapuk sebagai produsen minyak dan gas terbesar di Asia kedua di Tiongkok.