Suara.com - Dalam debat calon wakil presiden (cawapres) Jumat (22/12/23) malam lalu, Muhaimin Iskandar dari pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 menggunakan istilah slepet berulang kali. Dari sinilah banyak yang bertanya-tanya arti slepet Cak Imin.
Slepet bahkan diucapkan sebanyak 15 kali dalam debat sepanjang 120 menit. Cawapres dari Anies Baswedan ini bahkan memiliki program bernama Slepet Imin untuk kampanye.
Apa arti slepet Cak Imin?
Ganjar Harimansyah selaku Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan bahwa slepet belum ada dalam KBBI. Namun, slepet memang ada dalam Bahasa Jawa yang berarti melecut atau menyebat. Lecutan ini biasanya menggunakan suatu benda seperti sarung atau kain.
Baca Juga: Tak Sekadar Dukung, JK Diyakini Akan Turun Gunung Menangkan Anies-Muhaimin
Sementara itu, Cak Imin sendiri sebenarnya memilih slepet dalam konteks revolusi mental yang dinilai gagal.
“Kata revolusi agak kacau sejak revolusi mental gagal dijalankan dengan baik, jadi terpaksa kasih istilah yang lebih mudah dan kemudian tidak mengganggu (yaitu slepet),”ujar Cak Imin dalam sebuah kesempatan.
Ketua umum partai PKB ini juga menambahkan bahwa slepet digunakan untuk memperbaiki akar masalah di Indonesia melalui gerakan perubahan. Cak Imin menganggap bahwa kondisi Indonesia saat ini harus dislepet supaya menjadi lebih baik.
“Pemain bisnis merangkap pembuat aturan, jadi rumit keadaan ini. Ini yang harus kita slepet,” imbuhnya.
“Kita slepet karena apa karena aturan harus dibuat setara, selaku pelaku bisnis harus bisa terlibat dan setara dengan rakyat,”tandasnya.
Baca Juga: Sentimen Tiga Cawapres di Media Sosial Pasca Debat, Hasilnya Diluar Prediksi
Salah satu permasalahan yang perlu dislepet menurut Cak Imin adalah kemiskinan. Pasalnya, itulah salah satu akar permasalahan di Indonesia.
Slepet bukan bahasa Jawa Baku
Supardjo selaku ahli filologi Bahasa Jawa dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menambahkan bahwa slepet bukanlah bahasa Jawa Baku.
Meski begitu, dalam teori ilmu linguistik memang disebutkan bahwa beberapa kata yang mengandung huruf R, D, dan L bisa bervariasi tanpa mengubah arti. Contohnya kata “Roro” dan “Loro” yang sama-sama berarti gadis.
Sementara itu, slepet bisa merujuk pada kata Bahasa Jawa srepet yang memiliki kata serupa.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri