Mengenal Kota Bethlehem di Palestina, Tempat Kelahiran Yesus yang Tiadakan Perayaan Natal Tahun Ini

Dinda Rachmawati Suara.Com
Senin, 25 Desember 2023 | 14:45 WIB
Mengenal Kota Bethlehem di Palestina, Tempat Kelahiran Yesus yang Tiadakan Perayaan Natal Tahun Ini
Tumpukan puing-puing membentuk Pohon Natal di sebuah gereja di Betlehem, Palestina, Selasa (5/12/2023). [Anadolu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Berikut lima hal yang perlu diketahui tentang Betlehem.

1. Kota suci bagi tiga agama

Bethlehem adalah tempat lahirnya agama Kristen, situs Gereja Kelahiran, yang berisi gua bawah tanah tempat umat Kristen percaya bahwa Maria melahirkan Yesus di kandang. Sebuah bintang perak berujung 14 di bawah altar menandai tempat tersebut dan gereja batu tersebut merupakan situs ziarah utama bagi umat Kristen dan Muslim.

Kaisar Konstantin Agung dan ibunya Helena membangunnya sekitar tahun 338. Selama bertahun-tahun gereja tersebut telah mengalami beberapa transformasi, dan kini dikelola bersama oleh otoritas Apostolik Yunani, Katolik Roma, dan Apostolik Armenia.

Sebuah ruang yang disediakan untuk salat umat Muslim di sayap selatan. Betlehem juga merupakan rumah bagi makam Rahel, istri Yakub yang merupakan cucu Ibrahim. 

Ini adalah situs tersuci ketiga Yahudi, setelah Temple Mount di Yerusalem dan Gua Para Leluhur di Hebron. Makam Kudus Santa Maria atau Maryam juga suci bagi umat Islam, dan wanita Yahudi dan Muslim sering mengunjunginya untuk berdoa demi keselamatan dan kelancaran kehamilan.

Penyebutan Bethlehem pertama kali dalam Perjanjian Lama ada dalam kitab Kejadian, dengan nama Efrat, di mana Rahel meninggal saat melahirkan putranya, Benyamin. Makamnya berada di tepi utara kota.

2. Situs warisan Unesco

Pada bulan Juni 2012, Gereja Kelahiran dan Jalur Ziarah yang menjadi lokasi prosesi Natal tradisional ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh organisasi kebudayaan PBB UNESCO, meskipun ada tentangan keras dari Israel dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Jokowi Beri Ucapan Hari Natal Lewat Ilustrasi, Lagi-Lagi Kucing Oren yang Jadi Bintangnya

Warga Palestina memuji keputusan tersebut sebagai keputusan yang “bersejarah”. Pada bulan Oktober 2010, dewan eksekutif UNESCO menyebut makam Rahel juga sebagai Masjid Bilal Bin Rabah. Israel mengurangi kerja samanya dengan organisasi kebudayaan itu sebagai bentuk protes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI